Objektifikasi Idol K-Pop (Analisis Resepsi Objektifikasi Anggota Boyband Seventeen melalui Pembuatan Fan-Made Content oleh Penggemar dalam Aplikasi Tiktok)
CHARISMA LAKSITA HAYU, Dr. Budi Irawanto, S.I.P., M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Kebebasan audiens dalam mengakses media digital memunculkan berbagai fenomena baru, termasuk dalam perkembangan aktivitas penggemar. Penggemar yang dulu hanya bisa menikmati konten yang disajikan oleh idola mereka kini bisa melakukan reproduksi terhadap konten-konten tersebut. Salah satunya ditunjukkan dari maraknya fanedit anggota boyband Seventeen yang dibagikan oleh penggemar melalui aplikasi TikTok. Dalam aktivitas konsumsi dan reproduksi yang mereka lakukan, penggemar memiliki kecenderungan untuk menciptakan interpretasi baru sesuai dengan kesenangan pribadi mereka sehingga mendorong terjadinya praktik objektifikasi terhadap sang tokoh idola. Sudut pandang para penggemar dalam memaknai konten Seventeen di media serta praktik objektifikasi yang terjadi dalam proses tersebut akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode analisis resepsi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para informan serta observasi terhadap akun media sosial mereka. Setelah itu, data penelitian dianalisis menggunakan Teori Resepsi Livingstone dan diperdalam menggunakan Teori Objektifikasi Nussbaum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para informan secara aktif melakukan resepsi terhadap konten resmi dan konten fan-made content Seventeen. Berdasarkan hasil resepsi mereka, para penggemar mendapatkan paparan persona musisi dan persona entertainer anggota Seventeen. Walaupun begitu, fan-made content dinilai lebih unggul karena dibuat sesuai dengan ekspektasi penggemar itu sendiri. Hasil resepsi yang didapat oleh para informan rupanya memberi pengaruh dalam proses reproduksi konten yang mereka lakukan di aplikasi TikTok, terlebih dalam penggambaran persona para anggota di konten mereka. Baik dalam proses resepsi maupun reproduksi, para informan diketahui melakukan praktik objektifikasi dengan tingkat kecenderungan tinggi. Namun sayang, pemahaman para informan terhadap konsep objektifikasi tergolong rendah. Pasalnya, dari empat orang informan, hanya satu informan yang mengetahui dan bisa menjelaskan konsep tersebut sementara ketiga lainnya mengaku tidak tahu, tidak bisa menjelaskan, dan bisa menjelaskan namun tidak tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa para informan tidak memahami secara penuh konsep objektifikasi meskipun mempraktikkannya dalam aktivitas penggemar mereka.
The freedom of audiences to access digital media has given rise to various new phenomena, including the development of fan activities. Fans who previously could only enjoy the content presented by their idols can now reproduce this content. One is appeared by the widespread fan edits of the boyband Seventeen shared by fans via TikTok. In their consumption and reproduction activities, fans tend to create new interpretations according to their pleasures, thereby encouraging the practice of objectification of their idol figures. The main focus of this research is the fans' perspective in interpreting Seventeen content in the media as well as the objectification practices that occur in this process. This study is qualitative research conducted using the reception analysis method. The data was collected through in-depth interviews with informants and observations of their social media accounts. After that, the data was analyzed using Livingstone's Reception Theory and deepened using Nussbaum's Objectification Theory. The results showed that the informants actively received Seventeen's official and fan-made content. Based on the results of their reception, fans get exposure to the musician personas and entertainer persona of Seventeen members. Even so, fan-made content is assessed as superior because it is made according to the fans' expectations. The reception results obtained by the informants influenced the content reproduction process they carried out on the TikTok application, especially in depicting the members' personas in their content. In reception and reproduction processes, informants carry out objectification practices with a high tendency. However, unfortunately, the informants' understanding of objectification is relatively low. Of the four informants, only one informant knew and could explain this concept, while the other three admitted they didn't know, couldn't explain, and could explain but less precise. So, it can be said that the informants did not fully understand the concept of objectification even though they practiced it in their fan activities.
Kata Kunci : penggemar Seventeen, objektifikasi laki-laki, Analisis Resepsi, Teori Objektifikasi, aktivitas penggemar.