Fungsi Wewaler dan Jimat dalam Sandiwara Radio Jawa "Kamar Manten" Karya Margareth Widhy Pratiwi: Analisis Naratologi Seymour Chatman
VIGHNA RIVATTYANNUR HERNAWAN, Dra. Wiwien Widyawati Rahayu, M.A.
2024 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA
Sandiwara radio berjudul “Kamar Manten” karya Margareth Widhy Pratiwi termasuk sandiwara digital yang ditayangkan di YouTube sehingga berbeda dengan sandiwara radio konvensional. Sandiwara radio ini menceritakan tentang persiapan pernikahan Dewi dan Jaka. Terkuak bahwa terdapat wewaler pada hari pernikahan mereka serta jimat sebagai perlindungan Dewi dari indikasi tindakan asusila yang dilakukan Jaka di dalam kamar pengantin. Wewaler dan jimat disajikan secara bersamaan dan saling berkaitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi fungsi wewaler dan jimat setelah menganalisis unsur-unsur naratifnya. Teori naratologi Seymour Chatman menjadi pisau analisis karena di dalamnya terdapat pemikiran mengenai unsur cerita dan wacana dalam sebuah penyajian cerita bermedia tertentu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta pengumpulan datanya menggunakan metode transkripsi untuk mengolah sandiwara radio menjadi bentuk teks. Penelitian ini terbatas pada teks cerita yang ada di dalam sandiwara radio.
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sekuen sebanyak 40 kernel dan 85 satelit yang membangun naratif cerita. Dari analisis tersebut ditemukan bahwa wewaler dan jimat berfungsi dalam unsur cerita happenings dan unsur wacana, yaitu: 1. Wewaler sebagai penanda baik buruknya rencana pelaksanaan hajat; 2. Jimat sebagai penanda perlindungan diri perempuan; 3. Jimat sebagai penanda munculnya tindak asusila; 4. Jimat sebagai penanda kelas sosial; 5. Wewaler dan jimat sebagai penanda kecocokan dan frekuensi; 6. Larung jimat sebagai penetralisasi; dan 7. Wewaler dan jimat sebagai penanda pasemon.
The radio play "Kamar Manten" by Margareth Widhy Pratiwi is a digital play broadcast on YouTube, which is different from conventional radio plays. This radio play tells the story of Dewi and Jaka's wedding preparations. It is revealed that there is a wewaler on their wedding day as well as a talisman to protect Dewi from any indication of immoral acts committed by Jaka in the bridal chamber. The wewaler and talisman are presented simultaneously and are interrelated.
This study aims to describe the narrative function of wewaler and Talisman after analyzing the narrative elements. Seymour Chatman's narratology theory becomes the “analytical knife” because it contains thoughts about the elements of story and discourse in a particular media story presentation. This research uses a qualitative descriptive method and the data collection uses the transcription method to process radio plays into text form. This research is limited to the story text in the radio play.
The result of this research is that there are sequences that contain 40 kernels and 85 satellites that build the narrative of the story. From the analysis, it was found that wewaler and talisman function in the story-happenings, and discourse, which are: 1. Wewaler as a sign of good and bad plan; 2. Talisman as a sign of women's self-protection; 3. Talisman as a sign of the emergence of immoral acts; 4. Talisman as a sign of social class; 5. Wewaler and talisman as a sign of suitability and frequency; 6. Larung jimat as neutralization; and 7. Wewaler and talisman as a sign of pasemon.
Kata Kunci : sandiwara radio Jawa, naratologi Seymour Chatman, wewaler, jimat, mitos