Laporkan Masalah

ARTIVISME FEMINIS DIGITAL UNTUK PERUBAHAN SOSIAL (Studi Kasus Artsforwomen dan Puan Seni Indonesia Melawan Kapitalisme Patriarkal)

Ambar Alimatur Rosyidah, Budi Irawanto, M.A, Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Media sosial Instagram merupakan komunikasi visual yang estetis, menjadi ruang tumbuhnya artivisme feminis. Perpaduan media sosial dan seni menciptakan kekuatan yang mampu mengubah pikiran dan mempengaruhi tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lanskap jaringan artivisme feminis dalam arena kapitalisme patriarkal, terjadinya transmutasi artivisme feminis dari ruang fisik ke ruang digital (media sosial) dan mengeksplorasi penggunaan media sosial oleh artivis feminis digital untuk perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus dengan desain multiple-case pada komunitas Arts For Women dan Puan Seni Indonesia. Hasil penelitian mendapatkan tiga tema. Pertama, jaringan artivisme feminis digital tersusun dari aktor-aktor manusia dan non-manusia yang berinteraksi di mana masa lalu seniman adalah aktan; karya seni dan media sosial merupakan mediator. Jaringan artivisme feminis ini berada dalam arena kapitalisme patriarkal dengan dominasi pria, permasalahan kapital, dan infrastruktur media sosial yang maskulin. Maka dari itu, adanya jaringan merupakan bentuk resistensi dengan mengandalkan tindakan individu daripada tindakan kolektif. Kedua, transmutasi ruang artivisme ke instagram memperluas ruang, menciptakan estetika baru hingga mentransmutasikan profil, makna, dan trauma. Ketiga, ekspresi protes dengan keramahan artistik menciptakan aeffikasi karya seni yang mendorong perubahan sosial yang dapat dilihat dari poros intensi seniman dan ekspresi protes komunitas.

Instagram is a social media platform for aesthetic visual communication, a space for the growth of feminist artivism. This combination of social media and art creates a force capable of changing people's minds and influencing their actions. This research aims to understand the network landscape of feminist artivism in patriarchal capitalism, the transmutation of feminist artivism occurring from physical space to digital space (social media), and explore the use of social media by digital feminist artists for social change. The researcher used a qualitative approach to answer the research questions, a case study with a multiple-case design in the Arts For Women and Puan Seni Indonesia communities. The results of this research obtained three themes. First, digital feminist artivism networks are a collection of interacting human and non-human actors where the artist's past is the actant and the artwork, and social media are mediators. They exist in the arena of patriarchal capitalism with male domination, capital problems, and masculine social media infrastructure. Therefore, the existence of networks is a form of resistance to digital feminist artivism by relying on individual rather than collective action. Second, the transmutation of artivism to Instagram expands space, creates new aesthetics, and transmutes profiles, meanings, and trauma. Third, the expression of protest makes the aefficacy of artworks encourage social change, which can be seen from the axis of the artist's intention and the community's expression of protest.

Kata Kunci : Digital Feminist Artivism, Instagram, Social Media For Social Change, Capitalism Patriarch

  1. S2-2024-489659-abstract.pdf  
  2. S2-2024-489659-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-489659-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-489659-title.pdf