ANALISIS TINGKAT KINERJA APLIKASI QHSE (QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT) DALAM PELAPORAN KINERJA QHSE DI PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK

Anggieta Ramadhanty, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D.,

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Teknologi membawa manfaat signifikan dengan memudahkan akses data dan meningkatkan akurasi informasi yang dihasilkan. Hal ini berdampak positif pada kinerja sumber daya manusia, yang dapat bekerja lebih efisien dan efektif dalam lingkungan yang didukung oleh perangkat dan sistem teknologi terkini. Pentingnya analisis kinerja perangkat lunak atau aplikasi tidak dapat diabaikan oleh tim manajemen perusahaan. Evaluasi ini menjadi alat penting dalam merencanakan dan melaksanakan strategi perbaikan, karena mampu memberikan dampak positif terhadap performa keseluruhan perusahaan. Aplikasi QHSE adalah Aplikasi yang digunakan di PT. Waskita Karya sebagai media untuk mencatat kinerja QHSE di seluruh proyek naungan PT. Waskita Karya.

Penelitian terhadap tingkat kinerja Aplikasi QHSE bertujuan untuk merinci performa aplikasi saat ini, mengidentifikasi variabel-variabel yang perlu ditingkatkan untuk memenuhi ekspektasi pengguna, dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk variabel yang masih belum memenuhi harapan pengguna. Analisis tingkat kinerja dilakukan melalui metode Importance Performance Analysis (IPA) dengan merujuk pada standar model kualitas yang tercantum dalam ISO 25010:2011, sehingga memastikan bahwa evaluasi tersebut didasarkan pada kerangka acuan yang terpercaya. Sebanyak 31 sub karakteristik dari ISO 25010:2011 sesesuaikan dengan kondisi operasional Aplikasi QHSE dan menjadi poin-poin penilaian pada kuesioner. Jumlah responden sebanyak 48 Manager QHSE yang tersebar di seluruh proyek PT. Waskita Karya.

Dari hasil penelitian, terungkap bahwa tingkat kinerja aplikasi saat ini belum memenuhi ekspektasi pengguna, dengan angka persentase keseuaian antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan mencapai 82%. Identifikasi variabel yang perlu peningkatan kinerjanya melibatkan sub karakteristik seperti Fungtional Completeness, Functional Suitability, Performance Efficiency, Interoperability, User error protection, Fault tolerance, Nonrepudiation, Modifiability. Usulan perbaikan berasal dari proses Focus Group Discussion (FGD) yang sebagian besar merekomendasikan penambahan fitur yang saat ini belum tersedia.

Technology brings significant benefits by facilitating data access and improving the accuracy of generated information. This has a positive impact on human resources performance, enabling them to work more efficiently and effectively in an environment supported by the latest devices and technology systems. The importance of analyzing the performance of software or applications cannot be overlooked by the company's management team. This evaluation serves as a crucial tool in planning and implementing improvement strategies, as it has the potential to positively impact the overall performance of the company. The QHSE application is utilized at PT. Waskita Karya as a platform for recording QHSE performance across all projects under PT. Waskita Karya.

The research on the performance level of the QHSE Application aims to detail the current application performance, identify variables that need improvement to meet user expectations, and provide recommendations for variables that still fall short of user expectations. Performance level analysis is conducted using the Importance Performance Analysis (IPA) method, referring to the quality model standards outlined in ISO 25010:2011, ensuring that the evaluation is based on a reliable framework. A total of 31 sub-characteristics from ISO 25010:2011 are aligned with the operational conditions of the QHSE Application and serve as assessment points in the questionnaire. The number of respondents is 48 QHSE Managers scattered across PT. Waskita Karya projects.

From the research findings, it is revealed that the current application performance level does not meet user expectations, with a percentage of alignment between performance level and importance level reaching 82%. The identification of variables that need performance improvement involves sub-characteristics such as Functional Completeness, Functional Suitability, Performance Efficiency, Interoperability, User Error Protection, Fault Tolerance, Non-repudiation, Modifiability. Improvement proposals stem from the Focus Group Discussion (FGD) process, with the majority recommending the addition of features that are currently unavailable.

Kata Kunci : Aplikasi QHSE, Importance Performance Analysis, ISO 25010:2011