Laporkan Masalah

ANTARA PROSA DAN TEMBANG: EKSPLORASI FILOLOGI DALAM NASKAH KAGUNGAN DAL?M S?RAT PASINDHEN B?DHAYA UTAWI SRIMPI

AMABILITA CELESSYA SHAFASWARA, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum.

2024 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA

Skripsi ini merupakan hasil penelitian filologi terhadap teks sindhenan Tari Bedhaya Gendhing Kuwung-kuwung dan Bedhaya Gendhing Sudiragambuh dalam Naskah Kagungan Dalem Serat Pasindhen Bedhaya utawi Srimpi B/S 14 koleksi KHP. Kridhamardawa Keraton Yogyakarta. Naskah ditulis dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa dengan bentuk sindhenan bedhaya dan srimpi yang terikat dengan struktur permainan gendhing iringan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menyajikan suntingan, terjemahan, telaah isi teks, iluminasi dan analisis bentuk teks.

Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode kritis atau perbaikan bacaan. Adapun metode penerjemahan yang digunakan ialah metode harfiah dengan mencari padanan kata yang sesuai bahasa sumber. Selanjutnya disajikan interpretasi iluminasi dengan tujuan untuk mengetahui keterkaitan antara teks dengan wedana gapura renggan dan pembedahan teks sindhenan dengan bantuan ilmu karawitan karena adanya beberapa istilah khusus, seperti simbol penanda, kata engge dan babo, serta pemenggalan cerita dalam sajian tari.

Sesudah penyuntingan, ditemukan adanya perbedaan jumlah dan penamaan tari bedhaya dan srimpi berdasarkan informasi dari katalog, daftar isi pada naskah dan pembacaan pribadi. Selain itu, melalui isi teks Bedhaya Gendhing Kuwung-Kuwung, dapat diketahui mengenai perjalanan Sri Sultan Hamengku Buwana VIII ke Rotterdam untuk mengunjungi ratu kerajaan Belanda dan menyekolahkan putranya di Belanda. Sedangkan Bedhaya Gendhing Sudiragambuh menceritakan perjalanan pulang Sri Sultan Hamengku Buwana VIII ke Yogyakarta dan acara penobatannya menjadi raja karena Sri Sultan Hamengku Buwana VII mundur dari takhta. 

This thesis is the result of philological research on the sindhenan texts of the dances Bedhaya Gendhing Kuwung-Kuwung and Bedhaya Gendhing Sudiragambuh in the manuscript titled "Kagungan Dalem Serat Pasindhen Bedhaya utawi Srimpi B/S 14," a collection of KHP. Kridhamardawa, Keraton Yogyakarta. The manuscript is written in Javanese language and in the form of sindhenan bedhaya and srimpi texts that are closely tied to the structure of gendhing in gamelan. The purpose of this thesis is to provide an edited version, translation, analysis of stories, illumination, and the text's form.

This research is using critical method or correction of readings as the method of editing. Meanwhile, literal translation is used in finding the closest meaning to the source language. Subsequently, an interpretation of the illumination is presented with the aim of understanding the connection between the text and the wedana gapura renggan, and the textual analysis of sindhenan is done using karawitan approaches because of the special terms that include symbols, engge and babo words, as well as fragmentation of the stories in dancing performances.

After editing, differences were found in the number and naming of bedhaya and srimpi dances in the catalog, the table of contents in the manuscript, and personal readings. Additionally, through the content of the text of Bedhaya Gendhing Kuwung-Kuwung, can be known the details about the journey of Sri Sultan Hamengku Buwono VIII to Rotterdam to visit the queen of the Netherlands and sending his son for studying there. Meanwhile, Bedhaya Gendhing Sudiragambuh narrates the return journey of Sri Sultan Hamengku Buwono VIII to Yogyakarta and the event of his coronation as king due to the abdication of Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Kata Kunci : Bedhaya Gendhing Kuwung-Kuwung, Bedhaya Gendhing Sudiragambuh, Sindhenan, Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, Suntingan teks, Terjemahan.

  1. S1-2024-455999-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455999-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455999-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455999-title.pdf