Signifikansi Puisi "Cho-hon (??)" Karya Kim So-wol: Kajian Semiotika Riffaterre
Dyah Maharany, Suray Agung Nugroho S.S., M.A., Ph.D.
2023 | Skripsi | BAHASA KOREA
Puisi Cho-hon (??) ‘Pemanggilan Arwah’ merupakan puisi yang diciptakan oleh penyair terkenal di Korea bernama Kim So-wol pada tahun 1925 dalam buku antologi puisinya yang berjudul Jindallaekkot (????). Puisi ini merupakan salah satu puisi terkenal yang pernah dipublikasikan dalam antologi puisinya. Untuk mengetahui makna dari puisi Cho-hon (??) ‘Pemanggilan Arwah’, maka puisi dianalisis menggunakan teori semiotika Michael Riffaterre (1978). Sesuai dengan teori Semiotika Michael Riffaterre (1978) maka dalam puisi ini dianalisis ke dua tahapan, yaitu pembacaan heuristik untuk mengetahui arti literal pada puisi dan tahapan pembacaan hermeneutik untuk mengetahui lebih dalam makna puisi berdasarkan konvensi sastra. Puisi ini termasuk ke dalam subbab Jugeumeui Yeokseol (??? ??) ‘Paradoks Kematian’ sehingga akan diteliti melalui pemaparan paradoks kematian untuk mengetahui alasan puisi tersebut masuk ke dalam subbab Jugeumeui Yeokseol (??? ??).
Hasil analisis dalam penelitian ini menemukan tema dan makna setiap bait pada puisi. Puisi ini bercerita tentang bagaimana perasaan penyair yang ditinggal mati oleh orang yang dulu pernah dicintainya. Perasaan yang ditemukan dalam puisi ini adalah kerinduan dan kesedihan yang mendalam. Melalui pembacaan heuristik dapat ditemukan bahwa penyair berupaya untuk melakukan komunikasi terhadap almarhumah yang tentu saja tidak bisa dilakukan karena sudah beda alam dan kehidupan. Sedangkan melalui pembacaan hermeneutik ditemukan bahwa adanya rasa kerinduan yang mendalam serta kesedihan karena ditinggal mati oleh almarhumah. Dari dua pembacaan tersebut dapat ditemukan kerinduan sebagai tema puisi ini. Selain itu, paradoks yang ditemukan dalam puisi ini adalah sebagai pengingat kematian untuk dapat menyadari kembali apa yang benar-benar berarti dalam hidup, menjalani setiap momen hidup yang kita inginkan, dan bukan memikirkan suatu hal yang telah dilalui.
Cho-hon (??) is a poem created by a famous poet in Korea named Kim So-wol in 1925 in his poetry anthology book titled Jindallaekkot (????). This poem is one of the famous poems that has been published in his poetry anthology. To find out the meaning of Cho-hon's poem (??), the poem is analyze using the semiotic theory of Michael Riffaterre (1978). In accordance with Michael Riffaterre's Semiotics theory (1978), this poem is analyze with two stages, namely heuristic reading that aims to find out the literal meaning of poetry and hermeneutic reading stages to find out deeper the meaning of poetry based on literary conventions. Furthermore, this poem is included in the the sub-chapter Jugeumeui Yeokseol (??? ??) ‘The Paradox of Death’ so it will be examined through the presentation of the paradox of the death to find out the reason why the poem is included in the Jugeumeui Yeokseol (??? ??).
The res ults of the analysis in this study find the theme and meaning of each stanza in the poem. This poem tells about how the poet feels when someone he once loved has died. The feelings found in this poem are deep longing and sadness. Through heuristic reading it can be found that the poet tries to communicate with the deceased which of course cannot be done because of a different nature and life. Meanwhile, through hermeneutic reading, it is found that there is a deep sense of longing and sadness because the deceased had died. Additionally, the paradox found in this poem serves as a reminder of death, urging us to rediscover what truly matters in life. It encourages us to live every moment the way we desire, rather than thinking about something that has been through.
Kata Kunci : Chohon, Kerinduan, Kim So-wol, puisi Korea, Semiotika Riffaterre