Laporkan Masalah

Karakteristik Budaya Masyarakat Dayak Ngaju Kaharingan dalam Wacana Tawur di Kalimantan Tengah

Valiana Sashita, Dr. Sailal Arimi, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian ini berupaya untuk menganalisis dan mendeskripsikan profil budaya, konsep, struktur, fungsi, dan nilai yang dapat merepresentasikan budaya masyarakat Dayak Ngaju Kaharingan yang tercermin dalam wacana Tawur. Teori dalam penelitian ini memanfaatkan pendekatan etnografi komunikasi dari Dell Hymes. Data penelitian ini bersumber dari teks mantra Tawur. Metode penelitian ini menggunakan etnografi dan studi pustaka. Hasil analisis data yang diperoleh mengungkap bahwa profil budaya masyarakat Dayak Ngaju Kaharingan terkait tradisi lisan meliputi mantra, pali, karungut atau tandak timang, sansana, deder, lelei, pepatah-petitih, dan kasana kayau yang digunakan pada berbagai upacara adat, seperti upacara Tiwah, upacara Palenteng Kalangkang Sawang atau Nyadiri, upacara Nyaki Ehet atau Dirit, upacara Mangkang Kahang Badak, upacara Palas Bidan, upacara Mubur Walenon, upacara pernikahan adat, upacara Mamapas Lewu, upacara Manyangiang, dan upacara Bayar Hajat. Berdasarkan konsepnya, wacana Tawur merupakan sebagai wacana lisan, wacana upacara keagamaan, dan wacana monolog. Pada hasil analisis struktur, wacana Tawur terdiri dari pembuka, isi, dan penutup yang menceritakan keyakinan masyarakat Dayak Ngaju Kaharingan terhadap eksistensi dari Ranying Hattala Langit, Sangiang, dan roh beras yang tercermin dalam wacana Tawur. Di samping itu, hasil analisis juga mengungkap sejumlah fungsi yang tersirat dalam wacana Tawur yang meliputi, fungsi menyampaikan permohonan, fungsi membangun jiwa kebersamaan, fungsi menyadarkan atas kekuasaan Tuhan, dan fungsi penghormatan kepada roh beras. Hasil penelitian juga mengungkap nilai yang terkandung dalam wacana Tawur, seperti nilai sopan-santun, nilai sosial, dan nilai agama. Terakhir, wacana Tawur juga merepresentasikan budaya masyarakat Dayak Ngaju dalam bentuk kearifan lokal pada pertanian, perairan, pemuka agama Kaharingan, agama, dan kepercayaan.


This research seeks to analyse and describe the cultural profile, concept, structure, function, and value that can represent the culture of the Dayak Ngaju Kaharingan community reflected in the Tawur discourse. The theory in this research utilized Dell Hymes’ ethnographic approach to communication. The data of this research is sourced from the text of Tawur incantation. This research method uses ethnography and literature study. The results of the data analysis revealed that the cultural profile of the Dayak Ngaju Kaharingan community related oral traditions includes incantation, pali, karungut or tandak timang, sansana, deder, lelei, proverb, dan kasana kayau used in various ceremonies such as Tiwah ceremony, Palenteng Kalangkang Sawang or Nyadiri ceremony, Nyaki Ehet or Dirit ceremony, Mangkang Kahang Badak ceremony, Palas Bidan ceremony, Mubur Walenon ceremony, traditional wedding ceremony, Mamapas Lewu ceremony, Manyangiang ceremony, and Bayar Hajat ceremony. Based on its concept, the Tawur discourse serves as oral discourse, discourse of religious ceremonies, and monologues discourse. In the structural analysis, the Tawur discourse consists of an opening, content, and closing that narrates the beliefs of the Dayak Ngaju Kaharingan community in the existence of Ranying Hattala Langit, Sangiang, and rice spirits reflected in the Tawur discourse. In addition, the analysis also reveals a number of functions implied in the Tawur discourse, including the function of conveying the prayer, the function of building the spirit of togetherness, the function of releasing God's power, and the function of respect for the rice spirit. The research findings also unveil the inherent values within the Tawur discourse include politeness, social values, and religious values. Finally, the Tawur discourse also represents the culture of the Ngaju Dayak community in the form of local wisdom on agriculture, water, Kaharingan religious leaders, religion, and beliefs.


Kata Kunci : wacana Tawur, masyarakat Dayak Ngaju, Hindu Kaharingan, Upacara Bayar Hajat, kepercayaan

  1. S2-2024-490460-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490460-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490460-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490460-title.pdf