Fenomena Ren'ai Kinshi dalam Industri Idol Jepang
Thomas Lintang Aji Wicaksono Kawuryan, Lili Febriyani, S.S., M.Si.
2024 | Skripsi | SASTRA JEPANG
Industri
hiburan Jepang telah menjadi salah satu industri hiburan yang cukup berpengaruh
di dunia. Salah satu sektor yang menarik perhatian besar adalah industri idol,
yang menghasilkan berbagai grup idol yang memiliki basis penggemar yang
besar dan kuat. Fenomena ren’ai kinshi yang secara harfiah berarti
“larangan untuk jatuh cinta,” telah menjadi elemen penting dalam dinamika
sosial dan budaya dalam industri hiburan ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji fenomena ren’ai kinshi dalam industri idol Jepang dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorongnya serta dampaknya terhadap
hubungan antara idola dan masyarakat sebagai penggemarnya. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat Jepang terkait
relevansi aturan ren’ai kinshi dengan adanya pengaruh globalisasi.
Penelitian
ini menggunakan metode wawancara mendalam kepada tiga orang Jepang yang
merupakan penggemar idol. Selain wawancara mendalam, penelitian ini juga
didukung dengan studi pustaka. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat empat
faktor yang mempengaruhi peraturan ren’ai kinshi, faktor tersebut adalah
pengaruh media massa, upaya agensi untuk menjaga nama baik agensinya, pengaruh
budaya tradisional Jepang, dan pengaruh globalisasi. Kemudian dari hasil
wawancara mendalam dengan masyarakat jepang ditemukan dua kubu pro dan kontra
atas peraturan ren’ai kinshi ini,
Ditemukan
bahwa fenomena ini dapat memicu konflik di kalangan penggemar yang dimana pihak
pro aturan ren’ai kinshi merasa bahwa peraturan ini ada untuk menjaga koneksi
yang kuat dalam hubungan antara idola dan penggemar sedangkan pihak kontra
merasa peraturan ini mengekang kebebasan seorang idol.
The
Japanese entertainment industry has become one of the most influential
entertainment industries in the world. One sector that attracts great attention
is the idol industry, which produces various idol groups with large and strong
fan bases. The ren’ai kinshi phenomenon, which means “forbidden to fall
in love,” has become an important element in the social and cultural dynamics
of the entertainment industry. This research examines the ren’ai kinshi
phenomenon in the Japanese idol industry by identifying the factors that
encourage it and its impact on the relationship between idols and the public as
their fans. Apart from that, this research also aims to determine the views of
Japanese society regarding the relevance of the ren’ai kinshi rules under
the influence of globalization.
This
research uses an in-depth interview method with three Japanese people who are
idol fans. Along with in-depth interviews, a literature review also supports
this research. From the research results, it is known that four factors
influence ren’ai kinshi regulations, these factors are: the influence of
mass media, the agency’s efforts to maintain its agency’s good name, the
influence of traditional Japanese culture, and the influence of globalization.
Then, from the result of in-depth interviews with the Japanese community, two
types of groups were found for pro and contra against the ren’ai kinshi regulations.
This
research provides in-depth insights into the complexity of Japanese popular
culture, particularly within the unique context of the idol industry. It is
hoped that the results will offer a better understanding of the relationships
formed between idols and their fans, as well as the contributions of the
Japanese idol industry to broader social and cultural dynamics.
Kata Kunci : Budaya Populer, Industri Idol, Ren’ai Kinshi, Globalisasi