Laporkan Masalah

EKSISTENSI KESENIAN TRADISIONAL KABUPATEN TEMANGGUNG STUDI KASUS KESENIAN TARI KUDA LUMPING PAGUYUBAN TURONGGO REO SEWANDONO

Muhammad Zhidqia Lutfiansyah, Mubarika D.F. Nugraheni. M.A.

2024 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

ksistensi kesenian daerah yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat tradisional sangat ditentukan oleh peran masyarakat di dalam lingkungannya. Salah satu bentuk kesenian daerah adalah Seni Tari Kuda Lumping. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengkaji salah satu Paguyuban Kesenian Tari Kuda Lumping yang berada di Dusun Sigarut, Desa Rejosari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Lebih tepatnya Paguyuban Kesenian Tari Kuda Lumping Turonggo Reo Sewandono yang menjadi salah satu paguyuban seni tari yang keberadaanya tetap eksis karena memiliki bentuk penyajian, nilai, dan fungsi sebagai seni pertunjukan yang menghibur, memuat nilai-nilai budaya, serta dapat menjadi identitas masyarakat Dusun Sigarut, Desa Rejosari. 

Dalam penelitian etnografis ini, peneliti bertujuan untuk menjelaskan eksistensi dari Kesenian Kuda Lumping Paguyuban Turonggo Reo Sewandono yang terkandung pada bentuk pertunjukan Kesenian Tari Kuda Lumping yang disajikan berupa hasil analisis secara deskiptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasi partisipatif, dokumentasi, dan wawancara yang dilaksanakan sejak tanggal 10 Desember 2022 hingga 18 Juli 2023 dengan 8 narasumber dari Paguyuban Turonggo Reo Sewandono dan 6 warga Desa Rejosari. 

Paguyuban Turonggo Reo Sewandono terus menunjukan eksistensinya dengan melakukan inovasi pada segala aspek-aspek penunjang koreografi, musik, kostum, properti dengan tetap menjaga otentisitas agar tidak hilang dan menjadi ciri khas. Kesenian Tari Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional yang mengalami proses cipta kembali dan dijadikan sebagai ciri khas kearifan lokal bagi masyarakat Kabupaten Temanggung. 



The existence of regional arts that grow and develop in traditional society is largely determined by the role of the community in their environment. One form of regional art is the Kuda Lumping Dance. In this research, the researcher is interested in studying one of the Kuda Lumping Dance Arts Associations located in Sigarut hamlet, Rejosari village, Bansari district, Temanggung Regency, Central Java. More precisely, the Kuda Lumping Turonggo Reo Sewandono Dance Arts Association is one of the dance arts associations whose existence continues to exist because it has a form of presentation, value and function as an entertaining perfoming art, contains cultural values, and can become the identity of the people of Sigarut hamlet, Rejosari village. 

In this ethnographic research, the researcher aims to explain the existence of the Kuda Lumping Art of the Turonggo Reo Sewandono Association which is contained in the form of the Kuda Lumping Dance Art performance which is presented in the form of descriptive analysis results. The method used in this research is a qualitative descriptive method, documentation, and interviews conducted from 10 December 2022 to 18 July 2023 with 8 resource persons from the Turonggo Reo Sewandono Community and 6 residents of Rejosari Village. 

Paguyuban Turonggo Reo Sewandono continues to show its existence by innovating all supporting aspects of choreography, music, costumes, props while maintaining authenticity so that it is not lost and becomes a distinctive feature. The Kuda Lumping Dance is a traditional art that has undergone a reinvention process and has become a characteristic of local wisdom for the people of Temanggung regency. 


Kata Kunci : Kesenian Tradisional, Eksistensi, Kuda Lumping/Traditional arts, Existence, Kuda Lumping

  1. S1-2024-446231-abstract.pdf  
  2. S1-2024-446231-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-446231-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-446231-title.pdf