Kritik Utilitarianisme Terhadap Bisnis Thrifting Fashion di Kota Yogyakarta ( Studi Kasus XT-Square)
Mochammad Ezra Syah Resha, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M. ; Dr. Hastanti Widy Nugroho, S.S., M.Hum.
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Perkembangan dan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan di zaman modern, telah meningkatkan standardisasi manusia dalam pemenuhan gaya hidup, utamanya berpakaian. Hadirnya thrifting fashion di Kota Yogyakarta, bertujuan untuk menekan laju fast fashion yang dapat merusak lingkungan dan tidak baik untuk jangka panjang bagi produsen lokal. Seiring berkembangnya popularitas yang tidak terkontrol terhadap pakaian bekas, menimbulkan permasalahan moral yang terjadi. Karena banyaknya penderitaan atau ketidaksenangan yang timbul, daripada kebahagiaan atau kesenangan. Hal tersebut menjadi dilema tersendiri dalam etika bisnis dalam menentukan baik-buruknya tindakan yang diambil pada kasus tersebut.
Penelitian ini merupakan sebuah kajian kualitatif melalui analisis kritis dengan permasalahan moral pada perkembangan bisnis thrifting fashion di Kota Yogyakarta sebagai objek material dan pendekatan utilitarianisme dalam etika bisnis sebagai objek formal. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutik filosofis dan purposive sampling, untuk menghindari generalisasi data yang ada.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah penemuan permasalahan moral yang terjadi, yaitu etika produk pakaian bekas, terancamnya hak pekerja thrifting dan jebakan moral dalam keberlanjutan thrifting fashion. Permasalahan moral yang terjadi pada bisnis thrifting fashion di Kota Yogyakarta, semakin meresahkan pertumbuhan ekonomi dalam daerah D.I Yogyakarta dan nasional. Dengan memberikan analisis kritis terhadap permasalahan moral yang terjadi. melalui perspektif utilitarianisme, yang penuh dengan tujuan kebermanfaatan bersama. Agar tidak ada lagi permasalahan-permasalahan yang terjadi kedepannya, dan menjaga daerah Yogyakarta untuk berdikari pada UMKM yang sudah ada.
The development and advancement of technology and science in modern times, has increased human standardization in fulfilling lifestyles, especially dressing. The presence of thrifting fashion in Yogyakarta City aims to suppress the pace of fast fashion that can damage the environment and is not good for the long term for local producers. As the uncontrolled popularity of second-hand clothing grows, moral problems occur. Because of the abundance of suffering or the displeasure that arises, rather than happiness or pleasure. This is a dilemma in business ethics in determining the good and bad actions taken in the case.
This research is a qualitative study through critical analysis with moral problems in the development of thrifting fashion business in Yogyakarta City as a material object and utilitarianism approach in business ethics as a formal object. This study used philosophical hermeneutic methods and purposive sampling, to avoid generalizing existing data.
The results achieved from this research are the discovery of moral problems that occur, namely the ethics of used clothing products, the threat to the rights of thrifting workers and the moral traps in the sustainability of thrifting fashion. Moral problems that occur in the thrifting fashion business in Yogyakarta City, which in creasingly disturbs economic growth in the Special Region of Yogyakarta and nationally. By providing a critical analysis of moral problems that occur. through the perspective of utilitarianism, which is full of the goal of mutual benefit. So that there are no more problems that occur in the future, and maintain the Yogyakarta area to on existing UMKM
Kata Kunci : Moralitas, Thrifting Fashion, Utilitarianisme, Etika Bisnis