Pemaknaan Perempuan Terhadap Brand Ambassador Produk Kecantikan (Analisis Resepsi Audiens Terhadap Twice Sebagai Brand Ambassador Pada Strategi Komunikasi Pemasaran Scarlett Whitening)
Ingrid Karunia Gusti, Lidwina Mutia Sadasri, S.I.P., M.A.
2023 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Pengaruh budaya Korea Selatan terus berkembang dan memengaruhi beragam sektor
industri lainnya. Salah satu pengaruh terbesar yang dapat dirasakan yaitu pada sektor industri
kecantikan. Scarlett Whitening dalam hal ini menjadi salah satu jenama kecantikan ternama yang
turut memanfaatkan popularitas dari budaya Korea Selatan. Pada tahun 2021, jenama kecantikan
ini resmi mengumumkan duta jenama terbarunya, grup perempuan asal Korea Selatan yaitu
Twice dalam kampanye “Reveal Your Beauty” . Pada praktiknya, duta jenama ( brand
ambassador ) ini muncul sebagai tokoh representatif dari suatu jenama untuk memasarkan
produk / layanan dari jenama dan berkembang menjadi suatu fenomena budaya dan media yang
didiskusikan oleh audiens. Penelitian ini kemudian berusaha untuk mengeksplorasi sudut
pandang audiens perempuan dalam memaknai brand ambassador idola Korea Selatan pada
kampanye jenama kecantikan lokal. Penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara
mendalam dengan empat perempuan berusia 19 hingga 24 tahun. Data tersebut selanjutnya
diinterpretasikan dengan teori encoding-decoding Stuart Hall dan paradigma partisipatif yang
dikemukakan Sonia Livingstone untuk menyoroti keterlibatan informan sebagai audiens aktif di
era media sosial. Penelitian ini menemukan bahwa audiens memaknai Twice sebagai duta jenama
Scarlett Whitening secara berbeda-beda sesuai dengan penilaian pribadi mereka. Informan
penelitian membaca duta jenama tidak hanya sebagai strategi komunikasi pemasaran saja namun
juga sebagai bentuk presentasi dan representasi ulang dari perempuan di media sosial. Pada
akhirnya, hasil pembacaan informan kemudian berdampak pada keterlibatan dan interaksi
mereka dengan konten Instagram Scarlett Whitening.
The influence of South Korean culture continues to grow and affect various other
industries. One of the most significant impacts can be seen in the beauty industry. Scarlett
Whitening, in this case, has become a well-known beauty brand that leverages the popularity of
South Korean culture. In 2021, this beauty brand officially announced their newest brand
ambassador, the South Korean girl group Twice, in the "Reveal Your Beauty" campaign. In
practice, a brand ambassador emerges as a representative figure for a brand to market its
products/services and evolves into a cultural and media phenomenon discussed by the audience.
This study seeks to explore the perspectives of female audiences in interpreting South Korean
idol brand ambassadors in local beauty brand campaigns. The research collected data through
in-depth interviews with four women aged 19 to 24. This data was then interpreted using Stuart
Hall's encoding-decoding theory and Sonia Livingstone's participatory paradigm to highlight the
informant's involvement as active audiences in the social media era. The study found that
audiences interpreted Twice as Scarlett Whitening's brand ambassador differently based on their
personal assessments. The research informants read the brand ambassadors not only as a
marketing communication strategy but also as a form of presentation and reshaping of women in
social media. Ultimately, the informant's interpretations impacted their engagement and
interaction with Scarlett Whitening's Instagram content.
Kata Kunci : Analisis Resepsi, Brand Ambassador , Audiens Aktif, K-Pop