Laporkan Masalah

REKONSTRUKSI JALUR REMPAH BANTEN: PERANCANGAN PETA DAN POLA PERJALANAN WISATA BERBASIS SEJARAH

Virginia Amelia Supranta, Handayani Rahayuningsih, S.S., M.Sc., C.H.E.

2024 | Tugas Akhir | D4 Bisnis Perjalanan Wisata

Berada di tengah kebun lada di lereng Gunung Pulosari membawa penulis pada ingatan bahwa lada tidak hanya sekadar penyedap makanan dan bumbu dapur, tetapi juga sarat nilai dan gaya hidup pergaulan global. Mengambil basis dari inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam program "Muhibah Jalur Rempah RI", penelitian ini membahas mengenai pentingnya eksistensi lada Banten sebagai salah satu simpul Jalur Rempah Nusantara. Salah satu upayanya dapat dilakukan melalui jalur pariwisata. 
Penelitian ini menghasilkan narasi kepemanduan wisata, peta, serta pola perjalanan wisata Jalur Rempah Banten melalui proses rekonstruksi sejarah. Untuk mempertajam proyek rekonstruksi, penulis menerapkan pemanfaatan literatur terkait sejarah lada Banten, diskusi, serta penelusuran jejak lada. Data-data tersebut diolah menjadi sebuah narasi, kemudian dituangkan dalam sebuah peta pariwisata, serta dianalisis pola perjalanan wisata yang mungkin dapat dikembangkan berdasarkan pertimbangan jarak, waktu, dan konektivitasnya. 
Dengan demikian, sesuai dengan tujuan dan manfaatnya, luaran peta dan pola perjalanan Wisata Jalur Rempah Banten ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk membantu wisatawan dalam hal orientasi, mobilitas, dan pemahaman konteks spasial (Oliveira, 2005), tetapi juga memiliki peran penting dalam analisis potensi daya tarik wisata, kebutuhan promosi, dan kepentingan pengembangan wilayah (Galindo Caldés & Santasusagna Riu, 2020; Oliveira, 2005) yang integratif dan terencana.

Standing in the middle of a pepper plantation on the slopes of Mount Pulosari, the author is reminded that pepper is not just a food additive or kitchen spice, but also a bearer of values and a global lifestyle. Building on the initiative of the Indonesian Ministry of Education and Culture's "Muhibah Jalur Rempah RI" program, this research discusses the importance of the existence of Banten pepper as one of the nodes of the Nusantara Spice Route. One of the ways to achieve this is through tourism.

This research has produced a tourist guide narrative, a map, and a travel itinerary for the Banten spice route through a historical reconstruction process. To sharpen the reconstruction project, the author used literature on the history of Banten pepper, discussion, and tracing the pepper trail. The data were processed into a narrative, then poured into a tourist map, and the possible travel itinerary patterns were analyzed based on distance, time, and connectivity considerations.

Therefore, in accordance with its purpose and benefits, the output of the Banten spice route tourism map and itinerary is not only a tool to help tourists in terms of orientation, mobility, and understanding of spatial context (Oliveira, 2005), but also plays an important role in the analysis of tourism potential, promotion needs, and regional development interests (Galindo Caldés & Santasusagna Riu, 2020; Oliveira, 2005) in an integrative and planned manner.

Kata Kunci : Jalur Rempah Banten, lada, rekonstruksi sejarah, narasi kepemanduan wisata, peta wisata, pola perjalanan wisata / Banten Spice Route, pepper, historical reconstruction, tourism guide narrative, tourism map, travel pattern

  1. D4-2024-483426-abstract.pdf  
  2. D4-2024-483426-bibliography.pdf  
  3. D4-2024-483426-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2024-483426-title.pdf