Transformasi Morfologi Kota Kisaran 1929-2022
Muhammad Yoki Darmawan, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D.
2023 | Tesis | MAGISTER RANCANG KOTA
Penelitian ini mengkaji transformasi morfologi
Kota Kisaran selama 93 tahun. Kota Kisaran pada awalnya merupakan daerah
perkebunan yang dikelola oleh Kesultanan Asahan pada tahun 1600-an. Kemudian,
pada tahun 1900-an, Kota Kisaran dikuasai oleh Kolonial Belanda. Pada periode
ini, Kolonial Belanda mulai memetakan wilayahnya dan membangun infrastruktur
untuk distribusi hasil jajahan ke Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dan dibawa ke
negaranya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keunikan dan kekhasan Kota
Kisaran dalam rentang waktu 1929-2022. Metode penelitian ini menggunakan
analisis studi literatur yang mencakup data-data masa lampau dan teori
transformasi morfologi kota. Pendekatan sinkronik digunakan untuk memahami
situasi kota pada titik waktu tertentu, sementara pendekatan diakronik
digunakan untuk melihat perkembangan kota tersebut sepanjang rentang waktu yang
berbeda. Dengan demikian, kedua pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui transformasi
morfologi Kota Kisaran secara detail. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota
Kisaran memiliki keunikan yang tidak dimiliki kota lainya. Kisaran awalnya merupakan
kawasan perkebunan, kemudian berkembang menjadi hunian. Hingga tahun 2022, Kota
Kisaran menjadi jantung Kota di Kabupaten Asahan. Peran masa kolonial turut
membentuk Kota Kisaran menjadi kota dengan struktur kota grid. Implikasi
penelitian ini pada Kota Kisaran adalah, dengan diketahuinya transformasi kota
dan morfologi kota di setiap periode, Kota Kisaran diharapkan dapat tumbuh
dengan terencana dan menjadi kota yang maju dan terintegrasi baik secara
internal maupun eksternal.
This research examines the morphological
transformation of Kisaran City for 93 years. Kisaran City was originally a
plantation area managed by the Asahan Sultanate in the 1600s. Then, in the
1900s, Kisaran City was ruled by the Dutch Colonial. During this period, the Dutch
Colonial began to map its territory and build infrastructure for the
distribution of colonial products to Tanjung Balai Asahan Port and taken to
their country. The purpose of this study is to determine the uniqueness and
characteristics of Kisaran City in the period 1929-2022. This research method
uses a literature study analysis that includes past data and urban
morphological transformation theory. The synchronic approach is used to
understand the city situation at a certain point in time, while the diachronic
approach is used to see the development of the city over different time
periods. Thus, both approaches are used to determine the morphological
transformation of Kisaran City in detail. The results of the study show that
Kisaran City has a uniqueness that is not possessed by other cities. Kisaran
was originally a plantation area, then developed into a residential area. Until
2022, Kisaran City has become the heart of the city in Asahan Regency. The role
of the colonial period also helped shape Kisaran City into a city with a grid
city structure. The implications of this research on Kisaran City are that,
with the knowledge of the transformation of the city and the morphology of the
city in each period, Kisaran City is expected to grow in a planned manner and
become a progressive and integrated city both internally and externally.
Kata Kunci : Kota Kisaran 1929 - 2022, Transformasi, morfologi, Keunikan, Perkembangan cepat, Peran masa kolonial.