Ketimpangan Aksesibilitas Sarana Layanan Dasar Permukiman Kota Pekanbaru
Nadiatul Khairiah, Dr. Ir. Suryanto, MSP
2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah
Fenomena segregasi permukiman, ketimpangan infrastruktur, kemacetan di pusat kota dan kenaikan harga lahan dipengaruhi oleh adanya peningkatan dan perkembangan penduduk di kota Pekanbaru. Kajian seputar ketimpangan berkaitan erat pada kondisi aksesibilitas dari tempat hunian menuju pusat kegiatan permukiman kota. Prinsip equitable planning dapat mengurangi kesenjangan sosio-ekonomi serta kesetaraan akses dan distribusi sumber daya yang adil menjadikan kajian penelitian ini menjadi perwujudan tujuan bersama menuju kota yang adil dan inklusif bagi seluruh masyarakat terutama masyarakat yang berada pada kondisi kurang menguntungkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi zona timpang dari tingkat aksesibilitas sarana layanan dasar permukiman di Kota Pekanbaru dan menilai faktor penyebab dari zona timpang tersebut. Objektivitas keadilan dari dimensi prosedural, distribusional, dan struktural akan menjadi acuan dalam mendalami bentuk ketimpangan aksesibilitas dan kesempatan masyarakat pada distribusi layanan dasar di Kota Pekanbaru secara kontekstual. Adapun metode yang digunakan adalah mixed methode model sequential explanatory dengan metode analisis spasial dan deduktif koding. Adapun indikator penilaian zona timpang menggunakan indeks aksesibilitas dari parameter radius, jarak, dan waktu. Kemudian dilanjutkan penilaian penyebab melalui pengaruh karakteristik, preferensi dan prioritas kebijakan. Manfaat penelitian ini sebagai pengayaan teoritis dan praktis dalam menjelaskan bentuk ketimpangan layanan dasar dan penyebabnya terhadap pembentukan ketimpangan kesempatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar penduduk zona timpang.
Hasil dari penelitian adalah zona timpang pada permukiman Kota Pekanbaru terbentuk akibat adanya ketimpangan aksesibilitas layanan dasar yang mempengaruhi kesempatan dalam akses, hak, dan peluang hidup masyarakat khususnya zona timpang aksesibilitas. Faktor penyebab utama ketimpangan adalah basis perencanaan berpedoman market driven/ mekanisme pasar, sehingga secara struktural distribusi layanan dan pemanfaatan lahan mengikuti perkembangan pasar dan pertumbuhan penduduk. Konteks keadilan sosio-spasial dengan pendekatan equitable menjadi hal penting dalam pertimbangan perencanaan layanan kota baik dalam menilai objektivitas keadilan secara prosedural, distribusional, maupun struktural, sehingga dapat mewujudkan kota yang lebih inklusif dan mengurangi kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat kota.
Kata Kunci : Equitable Planning, Spatial Inequality, Spatial Justice, Kota Inklusif, Eksklusifitas