RELASI KUASA DAN WACANA MORALITAS MELALUI LES FABLES DE LA FONTAINE KARYA JEAN DE LA FONTAINE
RENY NUR ROHMAH, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S, M.Hum., DEA
2023 | Tesis | S2 Sastra
Les Fables de La Fontaine merupakan fabel karya Jean de La Fontaine yang didasarkan pada fabel-fabel kuno yang dialih bahasakan ke dalam bahasa Prancis serta diubah menjadi bentuk sajak. Masyarakat Prancis pada abad ke-17 menyambut baik kehadiran Les Fables de La Fontaine yang dipersembahkan kepada aristokrat dan para bangsawan. Penerimaan itu berkaitan dengan wacana moralitas yang dihadirkan dengan cara menghibur. Penelitian ini menggunakan konsep wacana serta relasi kuasa yang dikemukakan oleh Michel Foucault. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana wacana moralitas terbentuk dalam Les Fables de La Fontaine serta untuk menguak jalinan relasi kuasa pada masa pemerintahan absolut Louis XIV yang menjadi latar waktu kehadiran Les Fables de La Fontaine.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa wacana moralitas dalam Les Fables de La Fontaine hadir melalui konstruksi satire, pujian serta nasihat. Selain itu, wacana moralitas yang dibicarakan menyangkut amoralitas dari golongan elit yaitu keluarga kerajaan, rohaniawan, bangsawan dan borjuis. Perilaku golongan elit dianggap tidak sesuai dengan konstruksi moralitas ideal L'honnette homme yang terus didefinisikan pada masa itu. Melalui jalinan relasi kuasa dari berbagai lembaga kerajaan, sang raja Louis XIV mampu mengontrol wacana moralitas melalui pengawasan terhadap penulis dan karyanya. Selain itu, Louis XIV juga gencar melakukan rehabilitas moral sebagai upaya kontrol perilaku masyarakat melalui berbagai cara. Les Fables de La Fontaine menghadirkan wacana alternatif sebagai bentuk penolakan atas wacana moralitas yang coba ditegakkan oleh sang raja, Louis XIV.
Kata Kunci : wacana, moralitas, relasi kuasa, Les Fables de La Fontaine, Louis XIV