Narasi Kecantikan Nusantara sebagai Gerakan Feminisme Postkolonial
Antika Widya Putri, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, S.S., M.Hum.; Rachmad Hidayat, S.Fil., M.A., Ph.D.
2023 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian didasari atas berkembangnya standar kecantikan perempuan Barat yang dianggap sebagai kecantikan paripurna. Permasalahan yang diangkat mengenai identitas cantik perempuan Indonesia sebagai korban kolonialisme yang dinegosiasikan. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana perempuan TImur dapat memperoleh identitas cantik dan terbebas dari adanya hegemoni budaya asing. Penelitian ini mengacu pada pemikiran Gayatri Chakravorty Spivak mengenai pembebasan identitas perempuan. Tujuan dari penelitian ini berupa menjelaskan tentang strategi perempuan melawan hegemoni dalam perspektif feminisme postkolonial.
Penelitian ini mengungkapkan berbagai ragam kecantikan yang dimiliki oleh perempuan Indonesia, pengaruh kolonialisme terhadap standar kecantikan, dan gerakan perempuan Timur dalam mengatasi hegemoni kecantikan. Dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan sudut pandang feminisme postkolonial dalam pemikiran Gayatri Chakravorty Spivak. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan adalah penelitian filsafat deskriptif kualitatif dengan tahap inventarisasi dan kategorisasi, klasifikasi, pengolahan data, analisis sintetis, serta evaluasi kritis. Dengan tahap analisis hasil berupa deskripsi, interpretasi, koherensi interen, holistik, dan refleksi kritis peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dominasi kecantikan perempuan Barat menciptakan konsep idealisasi tubuh yang sesuai dengan keadaan fisik bangsa kolonial. Kecantikan perempuan Indonesia seolah dikuasai penuh oleh hegemoni budaya Barat yang bertentangan dengan identitas diri perempuan Timur. Kedua, atas kesadaran penuh, perempuan Timur berusaha dalam melakukan perlawan terhadap hegemoni Barat. Ini dilakukan dengan cara membangun pengetahuan, memberi pengakuan, dan penghargaan terhadap keberagaman kecantikan dalam berbagai budaya.
The research is based on the development of Western women's beauty standards which are considered complete beauty. The issue raised regarding the identity of beautiful Indonesian women as victims of colonialism is being negotiated. This research intends to explain how Eastern women can obtain a beautiful identity and be free from foreign cultural hegemony. This research refers to Gayatri Chakravorty Spivak's thoughts regarding the liberation of women's identity. The aim of this research is to explain women's strategies against hegemony from a postcolonial feminist perspective.
This research reveals the various types of beauty possessed by Indonesian women, the influence of colonialism on beauty standards, and the movement of Eastern women in overcoming beauty hegemony. In its analysis, this research uses a postcolonial feminist perspective in the thoughts of Gayatri Chakravorty Spivak. This research is a qualitative literature study. The method used is qualitative descriptive philosophical research with stages of inventory and categorization, classification, data processing, synthetic analysis and critical evaluation. With the analysis stage, the results are in the form of description, interpretation, internal coherence, holistic and critical reflection of the researcher.
The research results show that first, the dominance of Western women's beauty created the concept of body idealization in accordance with the physical condition of the colonial nation. The beauty of Indonesian women seems to be completely controlled by Western cultural hegemony which is in conflict with the self-identity of Eastern women. Second, with the full awareness, Eastern women trying to fight against Western hegemony. This is done by building knowledge, giving recognition and appreciation for the diversity of beauty in various cultures.
Kata Kunci : standar kecantikan, identitas, hegemoni budaya, feminisme postkolonial