Komunikasi dan Revitalisasi Kesenian Tradisional Dolalak (Studi Fenomenologi tentang Fenomena Revitalisasi Dolalak)
Tri Yuliyanti, Dr. Widodo Agus Setianto, M.Si.
2023 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Kesenian Dolalak merupakan kesenian tradisional khas Kabupaten Purworejo. Kesenian tersebut tentu mengalami pasang surut dalam perkembangannya, namun masih tetap eksis keberadaannya hingga saat ini. Hal tersebut dikarenakan para pelaku seni atau seniman, pamong budaya, pemerintah daerah atau orang yang khusus memiliki perhatian pada seni Dolalak melakukan proses revitalisasi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Purworejo dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi dalam revitalisasi kesenian tradisional Dolalak dan memahami terjadinya fenomena revitalisasi pada kesenian tradisional Dolalak.
Hasil penelitian ini menunjukkan revitalisasi dalam Dolalak berbentuk refungsionalisasi yaitu menambah, mengembangkan, mengganti atau memberi fungsi baru terhadap kesenian Dolalak pada elemen iringan, penari, kemasan atau bentuk sajian, unsur panggung, syair, gerakan tari, dan kostum. Dalam proses revitalisasi ini, komunikasi berlangsung secara efektif, ide yang disampaikan oleh sumber kepada penerima disampaikan secara langsung. Hal tersebut dikarenakan antara sumber dan penerima memiliki kedekatan secara personal dan memiliki tujuan yang sama, sehingga dua pihak saling memahami makna informasi yang disampaikan, tanpa adanya gangguan. Oleh sebab itu, pesan yang tersampaikan selalu mendapat feedback yang positif yakni menyatakan persetujuan atas ide yang disampaikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi dimana narasumber merupakan orang-orang yang melakukan revitalisasi dari kesenian tradisional Dolalak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi.
Dolalak art is a traditional art typical of Purworejo Regency. This art certainly experienced ups and downs in its development, but it still exists today. This is because artists or artists, cultural figures, local governments or people who specifically pay attention to Dolalak art are carrying out a revitalization process.
This research was carried out in Purworejo Regency with the aim of finding out how communication works in the revitalization of Dolalak traditional arts and understanding the phenomenon of revitalization in Dolalak traditional arts.
The results of this research show that revitalization in Dolalak takes the form of refunctionalization, namely adding, developing, replacing or giving a new function to Dolalak art in the elements of accompaniment, dancers, packaging or form of presentation, stage elements, poetry, dance movements and costumes. In this revitalization process, communication takes place effectively, the ideas conveyed by the source to the recipient are conveyed directly. This is because the source and recipient are personally close and have the same goals, so that the two parties understand each other's meaning of the information conveyed, without any interference. Therefore, the messages conveyed always receive positive feedback, namely expressing approval of the ideas conveyed.
This research uses a qualitative approach with a phenomenological method where the resource persons are people who have carried out the revitalization of Dolalak traditional art. The data collection techniques used were observation, interviews, literature study and documentation.
Kata Kunci : Komunikasi, Revitalisasi, Fenomenologi, Kesenian Tradisional, Dolalak