KELAS SOSIAL DAN GENDER DALAM FILM "GEORGIA" (???): KAJIAN FEMINISME INTERSEKSIONAL
Triana Deninta Nurfadhillah Baidhowi, Dr. Hwang Who Young, M.A.
2023 | Skripsi | BAHASA KOREA
Relasi kelas sosial dan gender merupakan dua kategori sosial yang tidak dapat dipisahkan. Kedua konsep tersebut merupakan dua ide sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk pengalaman dan dinamika kehidupan masyarakat – khususnya perempuan. Film “Georgia” karya Park Jayil (2020) merupakan film yang menggambarkan bagaimana kelas sosial dan relasi gender beroperasi di dalam masyarakat Korea untuk membentuk dinamika dan pengalaman para tokoh perempuan di dalam film. Metode semiotika Barthes (1967) dan feminisme interseksional Crenshaw (1988) diimplementasikan dalam penelitian ini untuk menganalisis kelas dan gender sebagai dua sumbu analisis. Cara-cara kelas sosial dan relasi gender sebagai dua gagasan sosial bersinggungan satu sama lain dalam membentuk pengalaman dan dinamika sosial perempuan dalam film ini dianalisis dan diilustrasikan dalam penelitian ini. Dalam film “Georgia” karya Park Jayil, terdapat empat aspek yang merepresentasikan relasi kelas dan gender. Pertama, melalui narasi American Dream, ditunjukkan ketimpangan akses terhadap pendidikan dan pentingnya pendidikan di Amerika Serikat sebagai bentuk modal kultural di dalam masyarakat Korea neoliberal kontemporer. Kedua, konstruksi nilai keibuan ideal yang dibentuk berdasarkan pengalaman ibu dari keluarga kelas menengah-atas dan diekspektasikan kepada ibu kelas pekerja ditunjukkan melalui narasi maenijeo eomma. Ketiga, ide keperempuanan ideal dan kehormatan kelas borjuis digambarkan melalui konsep misijok. Keempat, konstruksi tubuh perempuan sebagai tubuh yang tunduk terhadap kekuasaan dan diskriminasi berbasis gender dan kelas di dalam sistem peradilan Korea sebagai bentuk materialisasi Konfusianisme dan neoliberalisme ditunjukkan melalui pemerkosaan yang menimpa tokoh Jina dan intimidasi oleh pihak kepolisian dan keluarga pelaku pemerkosa terhadap orang tua Jina.
Social class and gender relations are two categories of analysis that cannot be separated in understanding the ways in which the experiences and social dynamics of people in general, and women in particular within the society are shaped. The movie “Georgia” directed by Park Jayil is a movie which illustrates the ways in which social class and gender relations operate within Korean society in creating the social dynamics and experiences of the female characters in the movie. Barthes (1967) theory of semiotics and Crenshaw (1988) theory of intersectional feminism are utilised in this research to treat both class and gender as a double-axis category of analysis. The ways in which social class and gender relations as two social ideas intersect with one another in shaping the experience and social dynamics of women in the movie are investigated and illustrated in this research. In the movie “Georgia”, class and gender relations are represented through four notions that are most prominent throughout the movie. Firstly, the American Dream notion, which shows unequal access in education and the importance of American education as a form of cultural capital within contemporary, neoliberal Korea. Secondly, the concept of “maenijeo eomma”, which explains the expectations toward working-class mothers that are based on the standard of motherhood created by upper-class mothers. Thirdly, the concept of “misijok”, which illustrates the ideal standard of femininity shaped by the idea of upper-class respectability. Lastly, the construction of a woman's body as submissive to power and gender-based discrimination within the Korean justice system as a materialization of Confucianism and neoliberalism is demonstrated through the rape that befell the character Jina and the intimidation by the police and the family of the rapist towards Jina's parents.
Kata Kunci : Kata kunci: semiotika Barthes, feminisme interseksional, kelas sosial, relasi gender, Georgia