Laporkan Masalah

Pengembangan Hutan Pinus Asri untuk Terapi Kesehatan (Healing Forest)

Pramesthi Indo Juniarti, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.; Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P. IPU

2023 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Healing forest merupakan bagian dari nature therapy yang memanfaatkan potensi dari ekosistem hutan untuk kesehatan manusia. Ekosistem hutan dengan karakteristik biofisik lingkungan tertentu dapat memberikan jasa penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian Hutan Pinus Asri sebagai lokasi preservative healing forest dan membuat perencanaan program intepretasi alam  untuk pelayanan preservative healing forest di Hutan Pinus Asri. Identifikasi karakteristik biofisik lingkungan dan variabel pendukung lainnya dilakukan dengan metode survei lapangan pada sembilan titik pengamatan, analisis spasial menggunakan citra penginderaan jauh, dan analisis data sekunder. Data hasil identifikasi dianalisis kesesuaiannya menggunakan metode skoring. Perencanaan program intepretasi dilakukan dengan partisipatory planning dalam perencanaan jalur dan perencanaan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan variabel kerapatan vegetasi, thermal humidity index, tingkat kelerengan, tingkat kebisingan, kecepatan angin, kandungan ion negatif, keamanan lokasi, potensi kegiatan, jalur dan estetika, Kawasan Hutan Pinus Asri sesuai untuk dikembangkan menjadi lokasi preservative healing forest. Analisis kesesuaian untuk pelaksanaan preservative healing forest pada pagi hari memiliki tingkat kesesuaian tinggi dengan total skor 28 dari skor maksimal 29. Pelaksanaan pada siang dan sore hari memiliki tingkat kesesuaian sedang dengan masing-masing skor 26 dan 27 dari skor maksimal 29. Rekomendasi waktu pelaksanaan kegiatan yang optimal yaitu pada pagi hari dengan tujuan agar peserta preservative healing forest dapat memperoleh manfaat optimal dari ekosistem hutan. Berdasarkan analisis data sekunder diketahui bahwa sepanjang tahun Kawasan Hutan Pinus Asri mendukung pelaksanaan preservative healing forest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spot yang dapat dikembangkan yaitu spot induksi serta spot terapi kesehatan dan relaksasi. Kegiatan yang berpotensi dikembangkan di lokasi penelitian yaitu mindful walking dan terapi pancaindra dengan total panjang jalur yaitu 1,090 m dan perkiraan durasi 180 menit. Serangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan melalui interpretasi alam sehingga peserta dapat berinteraksi secara langsung dan belajar melalui berbagai sumberdaya yang telah disediakan oleh alam. Serangkaian kegiatan tersebut juga dirancang untuk dapat mengoptimalkan peran pancaindra manusia sehingga efek dari terapi dapat optimal dan berpotensi untuk dapat membantu manusia untuk kembali terkoneksi dengan alam melalui pelayanan preservative healing forest.

Healing forest is a part of nature therapy that harness the potential of the forest ecosystem for human health. Forest ecosystems with spesific biophysical enviromental characteristics can provide healing benefits. The focus of the healing forest activities studied in this research is for health and fitness preservation. This study aims to analyze the suitability of Hutan Pinus Asri as a location for a preservative healing forest and to plan a nature interpretation program for preservative healing forest services in Hutan Pinus Asri.

Identification of biophysical enviromental characteristics and other supporting variables was carried out through field surveys at nine observation points, spatial analysis using remote sensing imagery, and secondary data analysis. The data from the identification wwere analyzed for suitability using scoring methods. The interpretation program planning was done through participatory planning for trail and program design.

The research results indicate that based on variables such as vegetation density, thermal humidity index, slope level, noise level, wind speed, negative ion content, location safety, activity potential, trails, and aesthetics, Hutan Pinus Asri area is suitable for developing into a preservative healing forest. The suitability analysis for preservative healing forest activities in the morning showed a high level of suitability with a total scor of 28 out of a maximum score of 29. Implementation in the afternoon and evening showed moderate suitability with scores of 26 and 27, respectively, out of a maximum score of 29. The recomended optimal time for conducting activities is in the morning to ensure that participants in the preservative dealing forest can derive maximum benefits from the forest ecosystem. Based on secondary data analysis, it is known that the Hutan Pinus Asri area supports the implementation of the preservative healing forest throughhout the year.

The research results indicate that spots that can be developed include induction spots as well as health and relaxation therapy spots. Potential activities to be developed at the research location include mindful walking and sensory therapy, with a total trail  length of 1,090 meters and an estimated duration of 180 minutes. These activities are conducted through nature interpretation so that participants can interact directly and learn from the various resources provided by nature. This series of activities is also designed to optimize the role of human senses, allowing the therapy to be effective and potientially helping people reconnect with nature through preservative healing forest services.

Kata Kunci : Healing Forest, Hutan Pinus Asri, Kesesuaian Lokasi, Interpretasi Alam

  1. S2-2023-484216-abstract.pdf  
  2. S2-2023-484216-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-484216-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-484216-title.pdf