Kategori Program Smart Tourism di Kota-Kota Smart City Dunia (Kasus 20 Kota)
Aulia Hidayatul Kirom, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D.
2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang memberikan kontribusi dalam perkembangan dan pertumbuhan kota. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pariwisata juga dapat menjadi wajah kota yang dapat mempromosikan kota kepada dunia. Namun pada era digitalisasi saat ini, pariwisata menghadapi berbagai tantangan dikarenakan wisatawan yang semakin cerdas, kritis, dan selektif dalam memilih destinasi wisata. Untuk itu, diperlukan suatu konsep pengembangan pariwisata yang sesuai untuk menghadapi era digitalisasi ini.
Pada masa digitalisasi ini, banyak kota yang dikelola dengan konsep smart city. Smart city merupakan konsep pengelolaan kota dengan bantuan teknologi cerdas seperti teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Internet of Things (IoT), big data, sensor, dan sebagainya. Smart city juga mengelola ekonomi kota dengan bantuan teknologi cerdas, dan salah satu sektor ekonomi kota adalah pariwisata. Pengelolaan pariwisata menggunakan teknologi cerdas dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan pengembangan pariwisata di era digitalisasi. Konsep penngelolaan pariwisata ini disebut dengan smart tourism. Beberapa kota smart city di dunia teridentifikasi melalukan pengembangan pariwisata dengan konsep smart tourism.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami smart tourism yang diterapkan di kota-kota smart city didunia. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan pendekatan analisis kualitatif, logika induktif, dan tekni analisis isi. Fokus penelitian ini adalah program-program smart tourism yang sudah diterapkan di beberapa kota-kota smart city di dunia, yang akan dilakukan pengelompokkan program berdasarkan tujuan, cara kerja, dan karakteristik dari program.
Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa program smart tourism dapat dikelompokkan kedalam 10 kategori, yaitu aksesibilitas, keberlanjutan, mobilitas, data wisata, inovasi kreatif, pemandu wisata, adaptasi terhadap kebutuhan wisatawan, melestarikan warisan budaya, inklusif, dan teknologi digital. Selain itu, program-program dari kota amatan memiliki potensi untuk diimplementasikan di Indonesia dengan jangka pengimplementasian pendek (1 sampai 2 tahun) dan jangka pengimplementasian panjang (5 tahun).
Tourism is one of the economic sectors that contributes to the development and growth of cities. Tourism can increase income, employment, and community welfare. In addition, tourism can also be the face of the city that can promote the city to the world. However, in the current digitalization era, tourism faces various challenges due to tourists who are increasingly intelligent, critical, and selective in choosing tourist destinations. For this reason, a tourism development concept that is suitable for dealing with this digitalization era is needed.
In this digitalization era, many cities are managed with the concept of smart city. Smart city is a city management concept with the help of smart technologies such as Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), big data, sensors, and so on. Smart cities also manage the city's economy with the help of smart technology, and one of the city's economic sectors is tourism. Tourism management using smart technology can be a solution to the challenges of tourism development in the digitalization era. This tourism management concept is called smart tourism. Several smart cities in the world have been identified to develop tourism with the concept of smart tourism.
This study aims to understand smart tourism applied in smart cities around the world. This study uses an exploratory method with a qualitative analysis approach, inductive logic, and content analysis techniques. The focus of this research is smart tourism programs that have been implemented in several smart cities in the world, which will be grouped based on the similarity of objectives, ways of working, and characteristics of the program.
After doing the analysis, was found that smart tourism programs can be grouped into 10 categories, namely accessibility, sustainability, mobility, tourism data, creative innovation, tour guides, adaptation to tourist needs, preserving cultural heritage, inclusiveness, and digital technology. In addition, the programs from the observed cities have the potential to be implemented in Indonesia with a short implementation period (1 to 2 years) and a long implementation period (5 years).
Kata Kunci : smart city, smart tourism, kategori, program