Sentra Kuliner Berbasis Budaya dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Kebumen
Ghozie Aliy Mukhtar Al Kholafi, Ir. Medy Krisnany Samedyastoety, M.Arch. ;Dr. Yani Rahmawati, S.T., M.T.
2023 | Skripsi | ARSITEKTUR
Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak potensi dari segi kekayaan alam dan budaya. Kebumen memiliki kekayaan budaya yang kaya dan beragam, di antaranya adalah kekayaan kuliner dan kesenian. Kebumen memiliki berbagai jenis makanan khas yang terkenal, seperti Sate Ambal, Nasi Penggel, dan banyak lainnya. Selain itu, Kebumen juga memiliki banyak kesenian tradisional yang menjadi ciri khas, seperti Ebleg, Wayang, dan lain-lain. Sedangkan dari segi kekayaan alam, Kebumen juga memiliki potensi di sektor pariwisata, hasil tani, batuan, dan material bangunan. Dari berbagai potensi yang ada di Kebumen, perlu dilakukan pengoptimalan dan perancangan agar potensi tersebut dapat menjadi salah satu sumber pendapatan dan pembangunan daerah.
Perancangan Sentra Kuliner Berbasis budaya bertujuan untuk melestarikan sekaligus memberikan destinasi wisata baru sebagai citra kawasan Kabupaten Kebumen guna meningkatkan perekonomian daerah. Dengan basis budaya, sentra kuliner ini dirancang dengan fungsi tambahan pelestarian kesenian sebagai salah satu bentuk hiburan pelanggan dan fasilitas edukasi. Menggunakan pendekatan Neo Vernakular berbasis pada konsep filosofis budaya dan sejarah lokal, sentra kuliner ini merupakan salah satu penyelesaian masaslah krisis nilai budaya dan kebutuhan wadah pelestariannya baik dari sektor kuliner ataupun kesenian. Selain itu, sentra kuliner juga merupakan bentuk solusi dari kebutuhan peningkatan ekonomi daerah disertai dengan kebutuhan destinasi wisata baru.
Kebumen district is one of the districts in Central Java that has many potentials in terms of natural and cultural wealth. Kebumen has rich and diverse cultural wealth, including culinary and art wealth. Kebumen has various types of traditional foods that are famous in this district, such as Sate Ambal, Nasi Penggel, and many others. In addition, Kebumen also has many traditional arts that are the hallmark of this area, such as Ebleg, Wayang and others. Meanwhile, in terms of natural wealth, Kebumen also has good potential. The natural wealth of Kebumen includes the tourism sector, farming, rocks, and building materials. From the various potentials in Kebumen, optimization and planning need to be done so that the potential can become one of the sources of income and regional development.
The design of a Cultural-Based Culinary Center aims to preserve and provide new tourist destinations as the image of the Kebumen district in order to improve the regional economy. Based on culture, this culinary center is designed with additional functions for preserving art as one form of entertainment for customers and educational facilities. Using a Neo-Vernacular approach based on the philosophical concepts of local culture and history, this culinary center is one of the solutions to the problem of cultural value crisis and the need for preservation in both the culinary and art sectors. In addition, the culinary center is also a form of solution for the need for increased regional economic growth along with the need for new tourist destinations.
Kata Kunci : Sentra Kuliner, Neo-Vernakular, Budaya, Kebumen, Waduk