Laporkan Masalah

Kajian Makna dan Fungsi Inskripsi Pegon pada Gapura Pertama Kompleks Makam Bejagung Lor, Tuban, Jawa Timur

Siti Nur Aqidatul Izza, Drs. Musadad, M. Hum

2023 | Skripsi | ARKEOLOGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dan fungsi inskripsi Pegon yang terdapat pada gapura pertama kompleks Makam Sunan Bejagung Lor. Kompleks Makam Sunan Bejagung Lor masih minim kajian, terutama dalam konteks arkeologis. Inskripsi Pegon pada gapura tersebut menarik untuk diteliti karena berisi wejangan atau nasihat dan juga ukurannya yang cukup besar sehingga jelas dibaca. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan interaksionisme simbolik. Data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inskripsi Pegon  pada gapura tersebut memiliki fungsi utama sebagai sengkalan atau bentuk lain dari angka yang tertera di akhir setiap kalimatnya. Selain itu, inskripsi tersebut juga dipahami sebagai nasihat oleh masyarakat sekitar. Interaksi simbolik antara inskripsi dan masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat menganggap inskripsi tersebut merupakan nasihat sanepa yang diutarakan oleh sang sunan. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pembangunan gapura tersebut dilakukan pada tahun 1896 oleh Bupati Tuban saat itu, yaitu Raden Toemenggoeng Koesoemodikdo, bukan oleh murid Sunan Bejagung. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya pemahaman sejarah dan budaya kompleks Makam Sunan Bejagung Lor, serta diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fungsi dan makna inskripsi Pegon pada gapura tersebut.

This research aims to examine the meaning and function of Pegon inscriptions found on the first gate of the Makam Sunan Bejagung Lor complex. The Makam Sunan Bejagung Lor complex has received limited scholarly attention, particularly in an archaeological context. The Pegon inscriptions on the gate are intriguing to study because they contain teachings or advice and are of a significant size, making them easily readable. The research adopts a qualitative approach using symbolic interactionism as the theoretical framework. Data is obtained through interviews, field observations, and literature studies. The findings of the research indicate that the Pegon inscriptions on the gate primarily serve as sengkalan, which is another form of numerical representation indicated at the end of each sentence. Additionally, the inscriptions are also understood as advice by the local community. The symbolic interaction between the inscriptions and the community reveals that the community regards the inscriptions as the wise teachings expressed by the Sunan. Furthermore, the research also uncovers that the construction of the gate was carried out in 1896 by the then-regent of Tuban, Raden Toemenggoeng Koesoemodikdo, rather than by a disciple of Sunan Bejagung. This study contributes to enriching the understanding of the history and culture of the Makam Sunan Bejagung Lor complex, and it is hoped to provide a better understanding of the function and meaning of the Pegon inscriptions on the gate.

Kata Kunci : Inskripsi Pegon, Makna, Fungsi, Bejagung Lor, Tuban

  1. S1-2023-443311-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443311-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443311-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443311-title.pdf