Laporkan Masalah

Munculnya Budaya Hustle dan Dampaknya Terhadap Pegawai Perusahaan Startup

Azzahra Nurraina Tazakka, Prof. Dr. Setiadi, M.Si.

2023 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

INTISARI

Di era saat ini model kerja yang ada menekankan fleksibilitas, khususnya pada perusahaan startup. Fleksibilitas dalam banyak hal telah menjadi pilihan di generasi sekarang. Pada hari ini, perusahaan yang menawarkan budaya kerja fleksibel adalah perusahaan startup. Penggambaran atas perusahaan startup yang sering ditemui di media rupanya berbanding terbalik dengan realita di lapangan. Namun faktanya, perusahaan startup ini tidak luput dari adanya suatu kondisi kritis yang mengubah kinerja para pekerjanya. Penelitian ini, tujuannya untuk mendapatkan wawasan yang diperoleh secara langsung dari sudut pandang pekerja di perusahaan startup.

Masalah penelitian adalah mengapa budaya kerja hustle muncul di perusahaan startup dan apa dampaknya? Untuk menjawab masalah ini, ada tiga pertanyaan turunan: (i) seperti apa budaya hustle culture dalam perusahaan startup; (ii) bagaimana pekerja perusahaan startup memaknai budaya hustle; (iii) bagaimana hustle culture berdampak pada produktivitas atau kinerja pekerja. Untuk mengupas jawaban pertanyaan penelitian, dilakukan wawancara-mendalam, observasi, dan studi literatur terhadap perusahaan startup Varx, Quadrant, dan Traveloka. Informan ini merupakan karyawan dari perusahaan tersebut. Observasi penelitian dilakukan dengan melihat visualisasi perusahaan di internet dan observasi langsung ke gedung kantor. Selain itu, studi literatur untuk menggali informasi penelitian dasar sampai pembahasan diskusi.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa hustle culture dirasakan oleh para pekerja. Namun, ada yang menyadari dan tidak menyadari kalau secara halus dieksploitasi. Terdapat 3 indikator penting yang menyebabkan menurunnya produktivitas dan kinerja pekerja di tengah budaya hustle pada perusahaan startup yang perlu diperhatikan, yaitu 1) kurangnya mentoring pada pekerja; 2) atasan yang kurang memberikan dukungan; 3) misinterpretasi budaya kerja fleksibel. Maka dari itu, masalah sering kali ditemukan.


ABSTRACT

In the current era, the existing work model emphasizes flexibility, especially for startup companies. Flexibility in many ways has become the choice of the current generation. Today, companies that offer a flexible work culture are startups. The depiction of startup companies that is often encountered in the media seems to be inversely proportional to the reality on the ground. However, in fact, this startup company does not escape the existence of a critical condition that changes the performance of its workers. In this research, the aim is to get insights obtained directly from the perspective of workers in startup companies.

The research problem is why does the hustle work culture appear in startup companies and what is the impact? To answer this problem, there are three derivative questions: (i) what is the hustle culture like in startup companies; (ii) how startup company workers interpret hustle culture; (iii) how hustle culture has an impact on worker productivity or performance. To explore the answers to the research questions, in-depth interviews, observations, and literature studies were conducted on startup companies Varx, Quadrant, and Traveloka. This informant is an employee of the company. Research observations were made by looking at company visualizations on the internet and direct observation of office buildings. In addition, literature studies to dig up basic research information to discussion discussions.

The results of this study prove that the hustle culture is felt by workers. However, there are those who realize and do not realize that they are being subtly exploited. There are 3 important indicators that cause a decrease in worker productivity and performance in the midst of a hustle culture in startup companies that need attention, namely 1) lack of mentoring for workers; 2) supervisors who do not provide enough support; 3) misinterpretation of flexible work culture. Therefore, problems are often found.


Kata Kunci : Kata kunci: hustle culture, perusahaan startup, produktivitas karyawan, budaya perusahaan

  1. S1-2023-446224-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446224-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446224-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446224-title.pdf