Ethnic Fashion Center dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik di Bali
Rr. Andhini Yudhani Putri, Labdo Pranowo, S.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | ARSITEKTUR
Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Keanekaragaman suku bangsa tersebut menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan budaya, salah satunya adalah mode etnik. Mode etnik merupakan gaya fashion yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun menurut budaya tertentu.
Untuk memajukan industri fashion, Indonesia harus menempatkan posisinya secara berbeda dengan negara lain. Arah yang paling tepat untuk Indonesia adalah dengan mengembangkan industri fashion yang memiliki nilai seni, budaya, dan tradisi yang tinggi, seperti mode etnik. Mode etnik diproduksi oleh UMKM yang mayoritas pelakunya adalah perempuan. Pemasaran yang masih terbatas merupakan kendala utama yang menyebabkan produk yang dihasilkan masih terbatas di kota produksi saja.
Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia yang terkenal akan keindahan alam dan budaya bagi wisatawan lokal hingga mancanegara. Bali juga terkenal sebagai salah satu daerah yang memiliki beragam mode etnik. Oleh karena itu, Bali menjadi lokasi yang strategis untuk mendukung pengenalan mode etnik Indonesia.
Perencanaan dan perancangan fashion center yang khusus mewadahi mode etnik Indonesia secara terpusat merupakan jawaban dari permasalahan terkait keragaman mode etnik yang tersebar di seluruh Indonesia, pengembangan industri fashion Indonesia, dan pemasaran produk UMKM yang masih terbatas. Pendekatan arsitektur biofilik dipilih untuk menciptakan fashion center sebagai fasilitas komersial, edukatif, dan rekreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia melalui integrasi dengan alam. Hadirnya fashion center ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan semangat untuk terus berkarya bagi para pelaku UMKM, serta menumbuhkan rasa apresiasi terhadap budaya Indonesia bagi masyarakat lokal hingga mancanegara.
Indonesia is a country that has more than 1,300 ethnic groups with different cultural backgrounds. The diversity of ethnic groups makes Indonesia a nation rich in culture, one of which is ethnic fashion. Ethnic fashion is a fashion style that is developed and passed down from generation to generation according to certain cultures.
To advance the fashion industry, Indonesia must position itself differently from other countries. The most appropriate direction for Indonesia is to develop a fashion industry that has high artistic, cultural, and traditional values, such as ethnic fashion. Ethnic fashion is produced by MSMEs where the majority of actors are women. Minimum exposure is the main obstacle that causes the products produced to be limited to production cities only.
Bali Island is one of the main tourist destinations in Indonesia which is famous for its natural and cultural beauty for both local and foreign tourists. Bali is also known as an area with various ethnic fashions. Therefore, Bali is a strategic location to support the introduction of Indonesian ethnic fashion.
Planning and designing a fashion center that specifically accommodates Indonesian ethnic fashion centrally is the answer to problems related to the diversity of ethnic fashion that is distributed throughout Indonesia, the development of the Indonesia’s fashion industry, and the minimum exposure of MSME products. The biophilic architectural approach was chosen to create a fashion center as a commercial, educational and recreational facility that can improve the quality of human life through integration with nature. The presence of this fashion center is expected to increase welfare and enthusiasm to continue working for MSME actors and foster a sense of appreciation for Indonesian culture for local and foreign communities.
Kata Kunci : mode etnik, UMKM, fashion center, arsitektur biofilik, Bali