Laporkan Masalah

Ideologeme dalam Novel Kekasih Musim Gugur Karya Laksmi Pamuntjak

Nadhila Hibatul Nastikaputri, Dr. Sudibyo, M.Hum

2023 | Tesis | S2 Sastra

Tulisan ini berangkat dari temuan unsur cerita pewayangan berupa fragmen hidup tokoh Srikandi dalam novel kontemporer Indonesia berjudul Kekasih Musim Gugur. Dalam narasi pewayangan, tokoh Srikandi mencerminkan dualitas seorang manusia—bersatunya aspek feminin dan maskulin, sementara dalam novel tersebut Srikandi ditampilkan sebagai seorang perempuan modern yang memiliki kecenderungan biseksual. Penelitian ini bertujuan menemukan bentuk-bentuk ideologeme dalam Kekasih Musim Gugur untuk mendapatkan pemaknaan novel secara utuh melalui telaah kesejajaran novel dengan teks-teks sosio historis yang melingkupinya. Untuk mencapai tujuan itu, digunakan teori intertekstualitas Julia Kristeva dengan metode analisis suprasegmental dan intertekstual. Analisis suprasegmental dilakukan melalui telaah kata, frasa, dan kalimat dalam interior text novel Kekasih Musim Gugur. Sementara, analisis intertekstual dilakukan melalui telaah keselarasan novel dengan teks sosio-historis yang dioposisikan, ditransposisikan, dan ditransformasikan dalam novel tersebut. 

Berdasarkan analisis terhadap bentuk-bentuk ideologeme dalam Kekasih Musim Gugur, diketahui bahwa ini novel membawa narasi penyatuan aspek feminin dan maskulin dalam historiografi tradisional dan modern. Dalam historiografi tradisional masyarakat Indonesia, pada konteks tertentu, penyatuan antara aspek feminin dan maskulin dipandang sebagai sarana mencapai kedigdayaan, kesuburan, dan kesakralan atau kesucian. Sementara, dalam historiografi modern, di satu sisi penyatuan aspek feminin dan maskulin dipandang berasosiasi dengan kesetaraan gender antara perempuan dengan laki-laki, dan di lain sisi dipandang sebagai praktik LGBTQ. Melalui telaah terhadap oposisi, transposisi, dan transformasi teks sosio-historis dalam interior text novel Kekasih Musim Gugur, dapat dipahami bahwa novel ini menunjukkan fenomena pergeseran cara pandang masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan cross gender dan karya seni yang menampilkan ketubuhan akibat adanya kepentingan-kepentingan pemerintah dan institusi sosial yang sedang berkuasa.


This paper departs from the findings about the life of Srikandi; a character in the story of wayang that also has been written in the Indonesian contemporary novel entitled Kekasih Musim Gugur. In the wayang narrative, the character of Srikandi reflects the duality of a human being i.e., the concept of unifying feminine and masculine, while in the novel Kekasih Musim Gugur, Srikandi is shown as a modern woman who has bisexual tendencies. This study aims to find ideologeme forms in Kekasih Musim Gugur to gets its full meaning through examining the parallels between the novel and the socio-historical texts surrounding it. Julia Kristeva’s theory of intertextuality is used with suprasegmental and intertextual methods. The method of suprasegmental is used to analyse the words, phrases, and sentences in the interior text of the novel Kekasih Musim Gugur. While the method of historical text that is used to examine the harmony between the novel and the socio-historical text that is opposed, transposed, and transformed in the novel. 

Based on the analysis of the ideologeme forms in Kekasih Musim Gugur, this novel carries a narrative of unifying feminine and masculine aspect in traditional and modern historiography. In the traditional historiography of Indonesian society, in the certain contexts, the union between feminine and masculine aspects is seen as a means of achieving power, fertility, and sacredness or holines. In modern historiography, the unification of the feminine and masculine aspects is seen as associated with gender equality between women and men, and on the other side, as an LGBTQ practice. Through a study of the opposition, transposition, and the transformation of socio-historical text in the interior text of the novel Kekasih Musim Gugur, the novel shows: (1) the phenomenon of a shift in the perspective of Indonesian society toward croos gender culture, and (2) works of art that display the body due to the interest of the government and social institutions who is in power.

Kata Kunci : kekasih musim gugur, srikandi, ideologeme, intertekstualitas

  1. S2-2023-486794-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486794-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486794-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486794-title.pdf