Mitos-Mitos Zen dalam Panahan Tradisional Kyuujutsu: Analisis Semiotika Roland Barthes
Naufaly Tito Salmarafi, Yayan Suyana, S.S., M.A.
2023 | Skripsi | SASTRA JEPANG
Restorasi Meiji memberikan banyak perubahan besar bagi kehidupan masyarakat Jepang dalam berbagai bidang. Salah satu perubahan tersebut terjadi pada seni bela diri panahan. Panahan tradisional Jepang yang mulanya dikenal sebagai kyuujutsu berganti nama menjadi kyuudou. Perubahan tersebut tidak hanya berdampak pada penyebutannya saja, namun juga memberikan perubahan terhadap tujuan dilakukannya bela diri tersebut. Kyuudou dipercaya sebagai olahraga yang tidak hanya melatih fisik, namun juga aspek spiritual yang berkaitan dengan Zen. Mitos tentang Zen dalam kyuudou dipercaya telah eksis sejak dahulu kala. Meski demikian, Yamada Shouji melalui tulisannya membantah tentang adanya mitos tersebut. Menurutnya, mitos tersebut baru muncul pasca Restorasi Meiji, tepatnya setelah buku Zen in The Art of Archery diterbitkan. Terdapatnya perbedaan antara anggapan umum dengan penelitian Shouji tersebut menarik untuk dibahas.
Penelitian ini membahas tentang mitos-mitos Zen dalam kyuujutsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mitos-mitos Zen yang terdapat di dalam kyuujutsu, serta makna dari setiap komponennya. Melalui teori semiotika oleh Roland Barthes, tulisan ini akan mengungkap aspek-aspek Zen yang tidak terdapat dalam penelitian Shouji. Analisis dilakukan dengan cara mencari makna konotasi, denotasi, dan mitos dalam kyuujutsu yang berkaitan dengan Zen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos Zen memang baru muncul setelah masa Restorasi Meiji. Mitos ini dapat ditemukan dalam kyuudou, tooshiya, serta gerakan dan konsep dalam kyuujutsu. Akan tetapi, pengaruh Zen terhadap seni bela diri kyuujutsu telah ada dalam tataran konotasi jauh sebelum buku Herrigel diterbitkan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya karakteristik estetika Zen dalam seni bela diri kyuujutsu.
The Meiji Restoration brought many major changes to the lives of Japanese people in various fields. One such change occurred in the martial art of archery. Traditional Japanese archery, originally known as kyuujutsu, was renamed to kyuudou. The change not only affected the name, but also the purpose of the martial art. Kyuudou is believed to be a sport that not only trains the physical, but also the spiritual aspects associated with Zen. The myth of Zen in kyuudou is believed to have existed since time immemorial. However, Yamada Shouji, through his writings, denied the existence of the myth. According to him, the myth only emerged after the Meiji Restoration, precisely after the book Zen in the Art of Archery was published. The difference between the general assumption and Shouji's research is interesting to discuss.
This research discusses Zen myths in kyuujutsu. The purpose of this study is to find out the Zen myths contained in kyuujutsu, as well as the meaning of each component. Through the semiotic theory by Roland Barthes, this paper will reveal aspects of Zen that are not contained in Shouji's research. The analysis is done by looking for connotations, denotations, and mythical meanings in kyuujutsu related to Zen. The results show that the myth of Zen did not emerge until after the Meiji Restoration. This myth can be found in kyuudou, tooshiya, and the movements and concepts in kyuujutsu. However, Zen's influence on the martial art of kyuujutsu existed at the connotation level long before Herrigel's book was published. This is evidenced by the discovery of Zen aesthetic characteristics in kyuujutsu martial arts.
Kata Kunci : kyuujutsu, zen, panahan, semiotika, mitos