Yogyakarta Street Art Gallery dengan Pendekatan Infill Design
Abdurrozaq Luthfi Al-akrom, Ir. Dimas Wihardyanto, ST., MT., IPM.
2023 | Skripsi | ARSITEKTUR
Yogyakarta merupakan salah satu kota di indonesia yang kental akan
seni dan budayanya. Banyak seniman-seniman yang menempa diri di Yogyakarta
membuat kota seniman ini penuh dengan berbagai macam aliran seni. Salah satu
aliran seni yang marak di yogyakarta adalah seni jalanan atau Street Art.
Sejarah seni jalanan pertama kali menjamur di yogyakarta adalah pada masa
revolusi, dimana banyak seniman yang menyuarakan protes terhadap kondisi sosial
pada kala itu dalam bentuk karya seni yang dibuat di ruang-ruang jalan. Pada
awal tahun 2000, seni jalanan terus berkembang dalam komunitas Yogyakarta Art
Crime (YORC). Bahkan hingga saat ini seni jalanan sudah masuk ke dalam
ruang-ruang galeri dan pameran seni serta menarik perhatian masyarakat,
terutama anak-anak muda.
Namun sayangnya pemerintah Kota Yogyakarta masih belum sepenuhnya
mendukung aktivitas ini. Ditambah setigma negatif yang beredar di sebagian
masyarakat terhadap seni jalanan membuat ruang ekspresi seniman menjadi
terbatas. Adapun sebagian masyarakat yang mendukung memberikan apresiasi dalam
ruang publik yang bergerak bersama komunitas masyarakat. Ruang publik yang
berperan besar dalam menampung aktivitas seni jalanan di yogyakarta berada pada
kawasan blok malioboro.
Karya perancangan ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan merencanakan sebuah Street Art Gallery di Yogyakarta. pemilihan galeri sebagai tipoloogi bangunan diharapkan dapat menciptakan sebuah ruang komunikasi antara seniman dengan masyarakat dengan tujuan memberikan dampak perubahan terhadap kondisi sosial menyimpang yang terjadi di masyarakat.
Yogyakarta is one of the cities in Indonesia which is rich in art
and culture. Many Artists come to evolve themselves in Yogyakarta make this
artist city filled with various kinds of art genres. One of the most popular
art genres in Yogyakarta is Street Art. The history of the first-time street
art became popular in Yogyakarta was during the revolution era, where there
many artists that did protest againts the social conditions in that time by
making arts that are exhibited on street spaces. In early 2000, street art
continued to thrive with Yogyakarta Art Crime (YORC) community. Even today
street art has entered galleries and exhibition spaces and attracted public
attention, especially young people.
But unfortunately, the government of Yogyakarta city still not
completely supporting this activity. Plus, negative stigma that circulating
from some peoples limited the artist’s expression spaces. There are some people
who support it apreciating in public spaces which working with the communities.
Public space that plays a big role in accommodating street art activity in
Yogyakarta is in the block Malioboro area.
This design work is intended to solve the problems by planning a street art gallery in Yogyakarta. Choosing a gallery as a building typology was expected to create a communication space between the artists and the public with the aim of impacting changes to deviant social conditions that occur in society.
Kata Kunci : galeri, street art, masyarakat, komunitas