Strategi Presentasi Diri dalam Mode-Mode Pertemanan Pada Akun Anonim Twitter
Fajar Rizqi Ramadhan, Dr. Kuskridho Ambardi, M.A.
2023 | Skripsi | Sosiologi
Media sosial yang menuntut kita untuk melakukan presentasi diri secara tidak langsung menimbulkan tekanan dan tuntutan tersendiri tentang presentasi diri. Anonimitas di Twitter hadir mewadahi para penggunanya untuk mengekspresikan serta mempresentasikan dirinya sebebas mungkin. Penggunaan media sosial juga tidak bisa lepas dari pertemanan, begitu juga pengguna akun anonim yang tetap membutuhkan teman virtual. Presentasi diri di akun anonim atau online self tidak bisa lepas dari offline self, sehingga konstruksi presentasi diri menimbulkan strategi untuk melindungi anonimitasnya ketika berteman. Metode kualitatif dengan pendekatan virtual etnografi dipilih untuk melihat fenomena strategi presentasi diri dalam mode-mode pertemanan di kalangan pengguna akun anonim Twitter. Untuk melihat konstruksi identitas dari offline ke online dan sebaliknya maka penelitian ini menjalankan observasi partisipan secara online dan offline serta melakukan wawancara terhadap lima informan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi presentasi diri yang dilakukan
pengguna akun anonim Twitter dalam mode-mode pertemanan adalah seting dan segmentasi
identitas dirinya. Keberagaman strategi presentasi diri dimaknai sebagai bagian dari diri
sendiri bukan diri yang lain. Segmentasi diri ini hasil dari penampilan di atas panggung depan
dan belakang yaitu real life sebagai panggung depannya dan akun anonim sebagai panggung
belakangnya. Pertemanan dalam anonimitas dianggap sebagai jalan keluar agar kebutuhan
sosialitas individu tetap terpenuhi akan tetapi tidak menimbulkan tekanan dan tuntutan dalam
menjalankannya. Menjalin pertemanan dalam anonimitas membutuhkan presentasi diri yang
ideal bagi penggunanya, tetap menjaga privasi identitas asli dan tetap bisa melakukan
komunikasi interpersonal yang baik merupakan tujuannya. Pada akhirnya disadari bahwa
identitas yang dibangun di tengah pertemanan virtual adalah identitas yang terbagi-bagi.
Terlebih tidak adanya tekanan dan tuntutan pertemanan anonimitas membuat penggunanya
sebebas mungkin melakukan presentasi diri tanpa harus memikirkan bagaimana tanggapan
orang lain termasuk teman virtualnya.
Social media that requires us to present ourselves indirectly creates its own pressure and demands on self-presentation. Anonymity on Twitter is here to accommodate its users to express and present themselves as freely as possible. The use of social media also cannot be separated from friendship, as well as anonymous account users who still need virtual friends. Self-presentation in anonymous accounts or online self cannot be separated from offline self, so that the construction of self-presentation raises strategies to protect their anonymity when making friends. A qualitative method with a virtual ethnography approach was chosen to look at the phenomenon of self-presentation strategies in friendship modes among Twitter anonymous account users. To see the construction of identity from offline to online and vice versa, this study carried out online and offline participant observation and conducted interviews with five informants.
The results of this study show that the self-presentation strategies carried out by
anonymous Twitter account users in friendship modes are setting and segmenting their
identities. The diversity of self-presentation strategies is interpreted as part of oneself not
another self. This self-segmentation results from appearances on the front and back stages,
namely real life as the front stage and anonymous accounts as the back stage. Friendship in
anonymity is considered as a way out so that individual social needs are still met but do not
cause pressure and demands in carrying it out. Making friends in anonymity requires an ideal
self-presentation for its users, while maintaining the privacy of the original identity and still
being able to conduct good interpersonal communication is the goal. In the end, it is realized
that the identity built in the midst of virtual friendship is divided identity. Moreover, the
absence of pressure and demands of anonymity friendship makes users as free as possible to
present themselves without having to think about how other people, including their virtual
friends, will respond.
Kata Kunci : Twitter, Anonimitas, Strategi, Presentasi Diri, Teman