Efektivitas Program Penggunaan Influencer Asing Sebagai Pengembangan Strategi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2019
Asri Dian Pasca Besral, Dr. Suripto, A.Md.,S.I.P., MPA
2023 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)
Penelitian ini berawal dari masalah efektivitas yang
sedang dihadapi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
dalam menjalankan program penggunaan influencer
asing. Tanda yang menunjukkan ketidakefektifan dari lembaga tersebut
adalah tidak tercapainya tujuan. Faktanya program ini masih terbilang baru dan Kemenparekraf sendiri
belum memiliki standar efektivitas yang jelas. Untuk menjawab masalah
tersebut skripsi ini menganalisis efektivitas program penggunaan influencer
asing oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Analisis efektivitas dilakukan dengan 5 indikator
efektivitas oleh Sutrisno (2007)
yaitu pemahaman program, tepat waktu, tepat sasaran, ketercapaian tujuan, dan perubahan nyata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan kajian studi kasus.
Terdapat dua jenis data yang digunakan
yaitu data primer yang bersumber dari hasil transkrip wawancara dan data sekunder
dari laporan, artikel dan data
pendukung lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas yang dicapai bervariasi yaitu terdapat 3 indikator yang efektif dan 2 lainnya tidak efektif. Pada indikator pemahaman, program ini efektif memberikan pemahaman yang sejalan dengan pilar pengembangan pariwisata yang tertuang dalam rencana strategis tahun 2015-2019. Indikator ketercapaian tujuan efektif meningkatkan brand awareness yang dibuktikan dengan peningkatan peringkat yang diraih. Kemudian indikator perubahan nyata efektif terlaksana dengan memberikan perubahan nyata terhadap perekonomian nasional. Selanjutnya untuk indikator tepat sasaran tidak efektif karena Kemenparekraf tidak tepat dalam memilik prioritas pasar sehingga terjadi kesalahan memilih sasaran yang seharusnya dituju. Terakhir, untuk indikator yang tidak efektif adalah tepat waktu. Program penggunaan influencer asing tidak sepenuhnya efektif dilaksanakan karena masih ada yang tidak tepat waktu sesuai dengan teknis pelaksanaan awal program.
Adapun saran dari peneliti adalah dikarenakan Kemenparekraf dalam melaksanakan program ini tidak memiliki tolak ukur efektivitas program maka perlu dibuat sebuah indikator yang terukur dengan jelas keefektivitasannya. Selanjutnya untuk penerapan kedepan seharusnya perlu dilakukan analisis kritis dari proses perencanaan pemilihan influencer, target pasar, dan tujuan lainnya yang ingin dicapai guna memudahkan pelaksana program dalam mengimplementasikan dan evaluasi program.
This
research originates from the problem of effectiveness currently being faced by the Ministry of Tourism and Creative Economy
in running a program using
foreign influencers. A sign that shows the ineffectiveness of the
institution is not achieving its
goals. The fact is this program is still relatively new and the Ministry of Tourism and Creative Economy does
have clear standards of effectiveness yet. To
answer this problem, this thesis analyzes the effectiveness of the program for using foreign influencers in the Ministry
of Tourism and Creative Economy.
Effectiveness analysis was carried out using 5 indicators of effectiveness by Sutrisno (2007),
namely program understanding, timeliness, targeting, goal attainment,
and real change. The approach used in this research is a qualitative approach using case study analyses. There
are two types of data used, such as primary data from interview transcripts and secondary
data from reports,
articles, and other supporting data.
The results
of this study indicate that the level of effectiveness achieved varies, 3 indicators are effective and 2
indicators are ineffective. In terms of understanding indicators, this program is effective in providing understanding that is in line with the tourism
development pillars contained in the 2015-2019 strategic plan. Indicators of achieving effective
goals increase brand
awareness as evidenced by the increase
in rankings achieved. Then indicators of real change are effectively implemented by providing real changes to the national economy.
Furthermore, indicators that are right on target
are not effective because the Ministry
of Tourism and Creative Economy does not have the
right market priorities so error occurs in
choosing the target that should be aimed at. Lastly, ineffective
indicators is timely. The program
for using foreign
influencers was not fully implemented because some were not on time
according to the technical implementation of the
initial program.
The suggestion from the researcher is that because
the Ministry of Tourism and Creative Economy
in implementing this program does not have benchmarks for program
effectiveness, it is necessary to create an indicator that measures its effectiveness. Furthermore, for future
implementation, it is necessary to carry out
a critical analysis
of the planning process for selecting influencers, target markets, and other objectives to be achieved
to facilitate program
implementers in implementing and evaluating programs.
Kata Kunci : kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, influencer, efektivitas program, strategi pemasaran