Laporkan Masalah

Peran Public Art dalam Place Attachmment Malioboro

ALFIAN MA'RUF SAIFULLOH, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng.

2023 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Julukan Yogyakarta sebagai kota seni budaya berkaitan dengan kondisi historis dan spasialnya. Kondisi ini termanifestasikan pada Malioboro. Secara historis, keberadaan Malioboro bersamaan dengan berdirinya Kraton Yogyakarta dan kini menjadi bagian dari sumbu filosofis Yogyakarta. Sebagai situs wisata budaya, Malioboro menciptakan ikatan dengan pengunjungnya. Selain itu, Malioboro juga tidak dapat dipisahkan dari eksistensi public art berkaitan dengan instalasi dan eksibisi seni di Malioboro. Public art merupakan karya seni pada ruang publik yang mudah dan gratis akses. Sebagai aktivitas kreatif dalam ruang publik, public art dapat membangkitkan emosi dan perasaan yang menciptakan keterikatan antara orang dengan tempat, yang disebut sebagai place attachment. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat place attachment Malioboro, pengaruh public art terhadap place attachment Malioboro, dan manfaat public art. Hal ini diterjemahkan menjadi pertanyaan tentang peran public art terhadap place attachment Malioboro. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, apa yang dimaksud dengan place attachment, public art, dan pengaruhnya terhadap ruang kota perlu didefinisikan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan mixed-method kuantitatif-kualitatif menggunakan indeks nilai, structural equation modeling, dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan place attachment Malioboro tergolong pada tingkat sedang, dengan public art berpengaruh positif dan signifikan terhadap place attachment. Selain itu, public art memberikan manfaat secara estetika, sosial-fungsional, kultural, dan ekonomi.

The nickname of Yogyakarta as a city of art and culture is related to its historical and spatial conditions. This condition is manifested in Malioboro. Historically, the existence of Malioboro coincided with the founding of the Kraton Yogyakarta and is now part of the philosophical axis of Yogyakarta. As a heritage tourism site, Malioboro creates a bond with its visitors. In addition, Malioboro cannot be separated from public art related to art installations and exhibitions in Malioboro. Public art is a work of art in a public space that is easily and freely accessible. As a creative activity in public spaces, public art can evoke emotions and feelings that create attachments between people and places, referred to as place attachments. Therefore, this study aims to identify the level of Malioboro's place attachment, the influence of public art on Malioboro's place attachment, and the benefits of public art. It translates into a question about the role of public art towards the place attachment of Malioboro. To answer the question, what is meant by place attachment, public art, and its effect on urban space need to be defined. The research was conducted by quantitative-qualitative mixed method approach using value index, structural equation modeling, and content analysis. Data collection was done by field observations, questionnaires, and interviews. The results showed that Malioboro's place attachment was classified as moderate, with public art having a positive and significant effect on place attachment. In addition, public art provides aesthetic, socio-functional, cultural, and economic benefits.

Kata Kunci : Malioboro Yogyakarta, manfaat public art, persepsi publik, place attachment, public art

  1. S1-2023-443527-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443527-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443527-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443527-title.pdf