Laporkan Masalah

Tindak Tutur Interogatif dalam Antologi Naskah Drama as-Suqut Karya Muhammad Ali al-Badawi: Analisis Pragmatik

MUHAMMAD SYAHDAN HIDAYAT, Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum.

2023 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

Penelitian ini mengkaji bentuk, makna, dan strategi penggunaan tindak tutur interogatif pada antologi naskah drama as-Suqut karya Muhammad Ali al-Badawi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan strategi penggunaan tindak tutur interogatif yang terdapat pada antologi naskah drama as-Suqut karya Muhammad Ali al-Badawi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian hasil analisis data. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik dasar sadap dan dan dilanjutkan dengan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan intralingual untuk menganalisis bentuk tindak tutur interogatif dan metode padan ekstralingual untuk menganalisis maksud atau tujuan yang terkandung dalam tindak tutur interogatif. Penyajian hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam naskah drama as-Suqut ditemukan bentuk tindak tutur interogatif yang menggunakan perangkat interogatif hamzah, hal, ma, man, kaifa, aina, ayyu, dan tuturan interogatif yang tidak menggunakan perangkat interogatif. Adapun prangkat interogatif kam, mata, anna, dan ayyana tidak ditemukan penggunaannya dalam naskah drama ini. Selain itu, ditemukan ragam makna tindak tutur interogatif, yaitu amr (perintah), nahyu (larangan), nafyu (peniadaan), inkar (pengingkaran), taqrir (penegasan), taubikh (celaan), tasywiq (motivasi), tahassur (penampakan kesedihan), tahdid (ancaman), istib'ad (anggapan jauh), tahqir (hinaan), tazkir (peringatan), dan ta'ajjub (keheranan). Dalam penelitian ini ditemukan pula satu tuturan yang memiliki dua makna, yaitu ta'ajjub (keheranan) dan tahqir (hinaan). Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa strategi tindak tutur yang digunakan dalam tuturan interogatif, yaitu tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tidak ditemukan tindak tutur langsung tidak literal dalam penelitian ini.

This research examines the form, meaning, and strategy of using interrogative speech acts in the anthologgy of the drama script as-Suqut by Muhammad Ali al-Badawi. The purpose of this research is to describe the form, meaning, and strategy of using interrogative speech acts found in the anthology of the drama script as-Suqut by Muhammad Ali al-Badawi. The research method used in this research is data collection method, data analysis method, and data presentation method. Data collection is done by observation with basic techniques of tapping and note-taking. In the data analysis phase, the intralingual matching method is used to analyze the form of interrogative speech acts and the extralingual matching method is used to analyze the meaning or purpose contained in interrogative speech acts. In the data analysis stage, the intralingual equivalence method was used to analyze the forms of interrogative speech acts and the extralingual equivalence method was used to analyze the intended meaning or purpose of interrogative speech acts. The results of the data analysis are presented using an informal method. The research results show that in the drama script of as-Suqut, various forms of interrogative speech acts were found that use interrogative devices such as hamzah, hal, ma, man, kaifa, aina, ayyu, and interrogative speech acts that do not use interrogative devices. However, the interrogative devices such as kam, mata, anna, and ayyana were not found to be used in this drama script. The variety of meanings of interrogative speech acts were found, namely amr (command), nahyu (prohibition), nafyu (negation), inkar (denial), taqrir (confirmation), taubikh (reproach), tasywiq (motivation), tahassur (expressing sadness), tahdid (threat), istib'ad (assuming distance), tahqir (insult), tazkir (warning), and ta'ajjub (astonishment). In this research, one speech act was found to have two meanings, namely ta'ajjub (astonishment) and tahqir (insult). In addition, several strategies of speech acts were found to be used in interrogative speech acts, namely direct literal speech acts, indirect literal speech acts, and indirect non-literal speech acts. No direct non-literal speech acts were found in this study.

Kata Kunci : tindak tutur interogatif, as-Suqut, Muhammad Ali al-Badawi

  1. S1-2023-443393-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443393-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443393-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443393-title.pdf