Pengalaman Perempuan dalam Bingkai Dominasi Maskulin (Studi Kasus pada Petugas Keamanan Perempuan di Universitas Gadjah Mada)

YOSEPH BUDI K, Milda Longgeita Br. Pinem, S.Sos., M.A., P.hD.

2023 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Persoalan mengenai gender dan perempuan menjadi topik bahasan yang tidak pernah usang untuk diulas, tak terkecuali pada diskursus pembangunan sosial dan kesejahteraan. Skripsi ini berbicara mengenai perempuan yang bekerja sebagai petugas keamanan. Adanya sistem patriarkis serta miskonsepsi gender dan seks menimbulkan adanya diferensiasi bidang kehidupan berdasarkan gender, termasuk dalam pekerjaan. Petugas keamanan merupakan salah satu profesi yang identik dengan gender maskulin sehingga sangat menarik untuk mendalami isu perempuan yang bekerja sebagai petugas keamanan karena fenomena perempuan yang bekerja sudah menjadi isu klasik dalam masyarakat patriarkis yang tak kunjung usai, terlebih mereka yang bekerja pada sektor maskulin. Penelitian ini berlokus di Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu institusi pendidikan terbesar di Indonesia. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang dibagi ke dalam tiga kategori: petugas keamanan perempuan, pihak universitas, dan relasi kerja. Terdapat perbedaan latar belakang dari tiap informan seperti kluster tempat bekerja dan pekerjaan demi optimalisasi variasi data dan akumulasi perspektif yang luas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, studi literatur, observasi, dan dokumentasi, lalu dinarasikan sesuai dengan prosedur ilmiah sehingga menghasilkan temuan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Demi mempertajam analisis, peneliti memakai teori Bourdieu yang mengkaji tiga dimensi berupa modal, habitus, dan arena sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat terpisahkan. Hasil penelitian ini terbagi ke dalam dua bahasan besar. Pertama, mengenai kehidupan para petugas keamanan di Universitas Gadjah Mada yang mengeksplorasi tentang alasan di balik pilihan menjadi petugas keamanan, modal sosial, peran domestik dan respons keluarga, konsekuensi dari sebuah pilihan, serta serangkaian alasan untuk menetap. Kedua, mengenai Universitas Gadjah Mada sebagai ruang gerak dan arena kerja petugas keamanan perempuan yang mengulas tentang feminitas, modal gender perempuan, maskulinitas, Universitas Gadjah Mada sebagai ruang aman, hingga relasi kerja. Dari keseluruhan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa modal-modal yang dimiliki oleh para petugas keamanan perempuan dapat teraktualisasikan dengan baik pada arena Universitas Gadjah Mada yang beriklim positif dan mendukung penuh posisi mereka sehingga dapat mendorong habitus yang tercermin dari praktik-praktik khas dalam keseharian para petugas keamanan perempuan. Arena Universitas Gadjah Mada bisa dikatakan sudah menjadi ruang yang aman bagi para petugas keamanan perempuan karena menerapkan sistem kesetaraan gender dalam pekerjaan petugas keamanan. Tidak ada diskriminasi, stereotipe, dan ketidakadilan gender lainnya, mereka justru mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari warga kampus maupun pihak universitas. Bagian akhir penelitian ini ditutup dengan saran dan rekomendasi.

Issues regarding gender and women are timeless topics to discuss, including on social development and welfare discourse. This thesis talks about women working as security officers. The patriarchal system along with gender and sex misconceptions lead to the differentiation in some life aspects based on gender, including the work aspect. A security officer is one of the jobs identical to the masculine gender so it is interesting to discuss women security officers in depth because working women have already become a classic issue in a patriarchal society that never seems to end, moreover for women working in the masculine sector. This research focuses at Universitas Gadjah Mada as one of the best universities in Indonesia. The number of informants in this research was eight divided into three categories: women security officers, the university, and work relations. There are differences in each informant�¢ï¿½ï¿½s background, such as their working place and type of work for the optimization of data variation and accumulation of broad perspectives. Data were collected through in-depth interviews, literature study, observation, and documentation which was then narrated according to the scientific procedure to make findings. A qualitative method was used with case study approach. To sharpen the analysis, the researcher used Bourdieu theory which studies three dimensions of capital, habitus, and field as unity and inseparable aspects. The result is divided into two discussions. The first one is about the life of women security officers in Universitas Gadjah Mada. First, regarding the life of security officers in Universitas Gadjah Mada that explores the reason for choosing the job, social capital, domestic role and family response, the consequence of a choice, and reasons to stay. Second, regarding Universitas Gadjah Mada as a workspace and field for women security officers that discuss femininity, women�¢ï¿½ï¿½s gender capital, masculinity, Universitas Gadjah Mada as a safe space, and work relations. From the whole discussion, it can be concluded that the capitals owned by women security officers can be actualized well in Universitas Gadjah Mada field which has a positive climate and fully supports their position that leads habitus reflected from the typical practices in the women security officers�¢ï¿½ï¿½ daily. Universitas Gadjah Mada field can be considered a safe space for women security officers for applying the gender equality system in the security job. There is no discrimination, stereotype, and other gender inequality, instead, they receive support and full appreciation from campus residents as well as the university. The end of research is concluded with suggestions and recommendations.

Kata Kunci : petugas keamanan perempuan, gender, bourdieu, dominasi maskulin, universitas gadjah mada