ORNAMEN KUDU: PERBANDINGAN CANDI BIMA DAN CANDI SOJIWAN
WAHYU ADI SATMOKO, Dra. D.S. Nugrahani, M.A.; Aditya Revianur, S.S., M.Hum.
2023 | Skripsi | S1 ARKEOLOGIKudu merupakan sebuah ornamen yang dapat dikatakan langka dan jarang ditemui pada candi-candi di Indonesia. Ornamen ini berbentuk menyerupai sebuah jendela yang pada umumnya berisikan suatu figur tertentu. Ornamen ini hanya terdapat pada beberapa candi tua di Jawa, termasuk di dalamnya yaitu Candi Bima di kompleks percandian Dieng dan Candi Sojiwan di Klaten. Banyak ahli yang telah mengungkapkan penelitiannya berkaitan dengan hiasan pada candi-candi di masa Jawa Kuno. Namun, hanya terdapat sedikit kajian mengenai ragam hias kudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap variasi bentuk kudu di Candi Bima dan Candi Sojiwan beserta kaitannya dengan latar agama kedua candi tersebut. Ornamen kudu berasal dari seni arsitektur kuil di India yang bernama gavaksa. Kudu yang dapat dijumpai di candi-candi Indonesia kemungkinan besar mendapatkan pengaruh dari seni arsiterktur India. Ditinjau secara umum, terlihat adanya kemiripan antara bentuk kudu di Candi Bima dan Candi Sojiwan, meskipun figur-figur yang berada di dalam kudu sangat berbeda satu sama lain dikarenakan latar agama yang berbeda. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis perbandingan atau komparasi bentuk kudu pada kedua candi, terutama komponen-komponen ragam hias kudu. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ragam hias kudu yang terdapat di Candi Bima dan Candi Sojiwan memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan bentuk ini meliputi bentuk dasar ragam hias kudu, komponen-komponen kudu, dan ikonografi figur dalam kudu. Di samping itu, terlihat adanya pengaruh yang besar terhadap bentuk kudu berdasarkan latar agama dari candi yang bersangkutan.
Kudu is an ornament that can be said to be rare and rarely found on temples in Indonesia. This ornament is formed like a window which usually contains a certain figure. This ornament is only found in several temples in Java, including Bima Temple in the Dieng Temple Compleks and the Sojiwan Temple in Klaten. Many experts have published their research related to decoration on the temples in Old Javanese Period. However, there are only few studies about kudu ornament. This research aim to describe the shape variations of kudu in the Bima and Sojiwan Temples and their relation to the religious background of the two temples. Kudu ornament originates from the art of temple architecture in India which called gavaksa. Kudu that can be found in Indonesian temples is most likely influenced by Indian architectural art. In general terms, it seems that there is a similarity between the forms of kudu in Bima and Sojiwan temples, even though the figures in the kudu are very different from each other due to different religious background. This study uses a comparative analysis method or a comparasion of the kudu form in the both temple, especially the componets of kudu decoration. The result of this research can be concluded that kudu decoration which is found in Bima and Sojiwan Temples have different shape. The form differences include the basic form of kudu, the components of kudu, and the iconography of the figures in kudu. Beside that, it seems that there is big influence on the form of kudu based on the religious background of the temple in question.
Kata Kunci : Kudu, Candi, Keagamaan, Arsitektur, Figur