Laporkan Masalah

Ekonomi Politik Perubahan Tata Ruang Kota : Studi Tentang Gentrifikasi Pada Kampung Sosrokusuman dan Karangwuni

ADHIESTA ALDO P, Muchtar Habibi, S.I.P., M.A., Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komparasi terkait persamaan dan juga perbedaan dari 2 bentuk fenomena gentrifikasi yang berbeda di Kampung Sosrokusuman dan Kampung Karangwuni. Penelitian ini berargumen bahwasannya diantara Kampung Sosrokusuman dan Karangwuni memiliki persamaan dan juga perbedaan terhadap proses gentrifikasi yang disorot dari segi inisiator, mekanisme dan perpindahan penduduk. Kemudian, dalam penelitian ini juga berargumen bahwa terdapat persamaan dan juga perbedaan mengenai perubahan pola pendapatan dan pekerjaan diantara kedua Kampung. Lebih lanjut, analisis mengenai akses gentrifikasi yang memberikan dampak pada sulitnya mengakses hunian bagi kelas pekerja juga turut melengkapi bahasan dalam penelitian ini. Selain itu, sebagai salah satu masalah urban, gentrifikasi masih belum banyak dikaji oleh akademisi ilmu sosial di Indonesia, terutama pengkajian mengenai studi komparasi gentrifikasi. Kerangka teori mulai disusun dengan menjelaskan konsep gentrifikasi dan akumulasi kapital. Selanjutnya, untuk menyesuaikan fokus komparasi pada 2 bentuk gentrifikasi dala penelitian ini, maka peneliti menggunakan konsep gentrifikasi pariwisata dan studentifikasi. Sebagian akademisi mempercayai bahwa gentrifikasi akan memberikan dampak positif. Tetapi tidak sedikit pula akademisi yang meyakini dampak negatif dari proses gentrifikasi. Oleh karenanya penelitian ini menggunakan indikator komprehensif dampak gentrifikasi yang dikembangkan oleh Atkinson (2004) dan Byrne (2003). Selain itu karena penelitian ini juga menitikberatkan bahasan dengan pengklasifikasian kelas sosial, maka konsep kelas sosial juga digunakn dalam teori. Terkahir, konsep dampak gentrifikasi terhadap akses hunian juga digunakan dala penelitian ini Penelitian menemukan bahwa proses gentrifikasi di Kampung Sosrokusuman dan Karangwuni memiliki perbedaan dari segi inisiator, mekanisme dan perpindahan penduduk, namun memiliki persamaan dalam hal adanya peningkatan harga lahan terhadap area yang tergentrifikasi. Kemudian, gentrifikasi dikedua kampung juga memiliki perbedaan dalam segi perubahan pola pendapatan dan pekerjaan yang ditinjau berdasarkan klasifikasi kelas sosial di kedua kampung. Namun, dalam penelitian ini juga menemukan adanya persamaan dari perubahan pola pendapatan pasca gentrifikasi yaitu adanya peningkatan pendapatan terhadap usaha yang dimiliki oleh warga dikedua kampung. Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan jika dengan adanya gentrifikasi menyebabkan sulitnya akses hunian terhadap kelas pekerja, yaitu pekerja kerah biru, serta bagi kelompok PCP (Petty Commodity Producer)

The purpose of this research is to analyze the comparison regarding the similarities and also the differences of the 2 different forms of the gentrification phenomenon in Sosrokusuman Village and Karangwuni Village. This study argues that between Sosrokusuman and Karangwuni Villages there are similiarities and also differences in the process of gentrification highlighted in terms of inisiators, mechanisms and population movements. Then, tis research also argues that there are similiarities as well as differences regarding changes in income and employment patterns between the two villages. Further analysis of access to gentrification which has an impact on the difficulty of accessing housing for the working class also complements the discussion in this study. In addition, as one of the urban problems, gentrifcation has not been widely studied by social science academics in indonesia, especially studies on comparative gentrification studies. The theoretical framework begins to be developed by explaining the concepts of gentrification and capital accumulation. Furthermore, to adjust the focus of the comparison on the 2 forms of gentrification in this study, the researches used the concepts of tourism gentrification and studentification. Some academics believe that gentrification will have a positive impacts. But not a few academics also believe in the negative impact of the gentrification process. Threfore this study uses a comprehensive indicator of the impact of gentrification developed by Atkinson (2004) and Byrne (2003). in addition, because this research also focuses on discussion with social class classification, the concept of social class is also used in theory. Finaally, the concept of gentrificationimpact on access to housing is also used in this study. The research found that the gentrification process in Sosrokusuman and Karangwuni villages had differences in terms of initiator, mechanism and population movement, but had similarities in terms of an increase in land prices for gentrified areas. Then, gentrification in the two villages also has differences in terms of changes in income and employment patterns which are reviewed based on the classification of social classes in the two villages. However, this study also found similarities in changes in post gentrification income patterns, namely an increase in income from businesses owned by residents in both villages. Furthermore, this study also found that gentrificatian made it difficult to access housing for the working class, namely blue collar worker, as well as for the PCP (Petty Commodity Producer) group.

Kata Kunci : Proses Gentrifikasi, Pola Pendapatan dan Pekerjaan, Akses Hunian, Gentrifikasi

  1. S2-2022-466900-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466900-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466900-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466900-title.pdf