Laporkan Masalah

Film Anak-anak di Indonesia, 1950an - 1980an

YULIAWATI, Dr. Farabi Fakih, M.Phil.

2022 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian ini berupaya untuk melacak dinamika genre film anak-anak di Indonesia. Genre ini memiliki akar sejarah yang panjang di Indonesia. Penelitian ini mendapati bahwa sejak film masuk ke Indonesia, gagasan anak-anak sebagai kelompok penonton telah terbentuk, tetapi pada periode ini film anak-anak yang ditayangkan masih bergantung pada film impor. Produksi film anak-anak secara lokal baru dilakukan pada 1951 melalui film Si Pintjang karya sutradara Kotot Sukardi. Namun, perkembangan film anak-anak di Indonesia setelahnya tidak selalu berjalan dengan baik, terutama karena memiliki masalah di bagian pendanaan serta jalur distribusi yang tidak memihak film-film Indonesia. Di periode 1950-an, permasalahan yang dihadapi oleh dunia perfilman Indonesia berhubungan dengan sikap pemerintah yang abai. Pada periode Orde Baru, pemerintah menunjukkan kepedulian pada film Indonesia melalui kebijakan subsidi silang dari film impor yang digunakan untuk membiayai produksi film Indonesia. Namun, belum ada bantuan yang secara khusus diberikan untuk memproduksi lebih banyak film dengan genre anak-anak.

This research aims to see the history of children's films in Indonesia. This genre has been long exist along with film history in Indonesia. This research finds that since the introduction of film to Indonesia, the idea of children as film audience has been formed, although children's films that was screened in this period was still heavily depended on imported films. The history of the first locally produced children's film begins with Kotot Sukardi's Si Pintjang in 1951. The development and production of children's films in Indonesia met with some problems, mainly through funding and distribution sector that does not favor Indonesian films. In 1950s, problems regarding Indonesian films was not the government's main concern. During the New Order period, some changes was made, mainly through the policy that allows imported films to be distributed in Indonesia while providing some credits to be used in funding production of Indonesian films. In general, there has not been any policy that was made by the government in order to support more production of Indonesian children's films.

Kata Kunci : film anak-anak, anak-anak, Indonesia, Orde Baru, produksi, sutradara, children�s films, children, Indonesia, New Order, production, director

  1. S1-2022-399585-abstract.pdf  
  2. S1-2022-399585-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-399585-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-399585-title.pdf