Laporkan Masalah

Evaluasi Skema Pendanaan pada Wilayah Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu

DWI JENITA MAHARANI, Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D IPU ; Dr. Ir. Muh. Fauzie Siswanto , M.Sc IPM ASEAN Eng

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SIPIL

Pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu perlu memperhatikan aspek risiko bagi kedua belah pihak agar didapatkan sistem kerja sama yang baik dan tidak memberatkan salah satu pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak/risiko yang akan terjadi dalam pembangunan jalan tol tersebut serta melakukan evaluasi pendanaan berdasarkan faktor pemilihan skema kerja sama. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer digunakan untuk mengidentifikasi dampak risiko yang akan terjadi, sedangkan data sekunder digunakan untuk menganalisis skema pendanaan yang digunakan. Metodologi penelitian yang digunakan berupa wawancara kuesioner kepada pihak yang terlibat pada pembangunan jalan tol dan melakukan analisis faktor pemilihan skema berdasarkan data yang diperoleh. Narasumber berasal dari PT. Hutama Karya (Persero) selaku pemilik proyek, PT. Hutama Karya Infrastruktur selaku kontraktor, PT. Cipta Strada Engineering selaku konsultan pengawas dan Dinas PU Bina Marga Provinsi Bengkulu. Kuesioner yang digunakan mengikuti acuan PT. PII dan standar manajemen ISO 31000:2018. Data kuesioner diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 26, kemudian dilakukan analisis menggunakan metode severity index dan matriks probability impact untuk mengidentifikasi kategori dampak risiko yang dapat terjadi pada pembangunan jalan tol. Dari hasil analisis yang dilakukan terdapat 44 dampak risiko yang mungkin terjadi pada proyek. Risiko yang paling tinggi yaitu risiko struktur tanah yang dapat mempengaruhi kualitas jalan sebesar 22,96%. Risiko naiknya biaya konstruksi melebihi proyeksi biaya proyek sebesar 21,68% dan risiko nilai aset turun dengan nilai risiko 20,41%. Persentase nilai yang didapatkan termasuk kedalam kategori risiko sedang dan diperlukan penanganan untuk meminimalisir dampak risiko. Sesuai dengan kebijakan skema Penugasan BUMN, pembangunan jalan tol tersebut direkomendasikan menggunakan skema BOT (Build Operate Transfer), sedangkan untuk pengembalian biaya investasi, disarankan menggunakan metode usage based (penggunaan layanan infrastruktur) yaitu dari pendapatan tarif jalan tol.

The construction of the Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Toll Road needs to pay attention to the risk aspect for both parties to obtain a good cooperation system and not burden one party. This study aims to determine the impacts/risks that will occur in the construction of toll roads and evaluate funding based on the factors for selecting the cooperation scheme. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data is used to identify the impact of risks that will occur, while secondary data is used to analyze the funding scheme used. The research methodology used is in the form of interview questionnaires with parties involved in the construction of toll roads and performing factor analysis of scheme selection based on the data obtained. The resource persons came from PT. Hutama Karya (Persero) as the project owner, PT. Hutama Karya Infrastruktur as the contractor, PT. Cipta Strada Engineering as a supervisory consultant and the Public Works Department of Highways of Bengkulu Province. The questionnaire used follows the reference from PT. PII and management standards ISO 31000:2018. The questionnaire data were processed using the IBM SPSS Statistic 26 application, then analyzed using the severity index method and the probability impact matrix to identify categories of risk impacts that could occur in toll road construction. From the results of the analysis conducted, 44 impact risks may occur on the project. The highest risk is the risk of soil structure which can affect the quality of the road by 22.96%. The risk of increasing construction costs exceeds the projected project costs by 21.68% and the risk of declining asset values with a risk value of 20.41%. The percentage value obtained is included in the medium risk category and treatment is needed to minimize the impact of the risk. By the BUMN Assignment scheme policy, it is recommended to use the BOT (Build Operate Transfer) scheme for the construction of toll roads, while for the return of investment costs it is recommended to use a use-based method (use of infrastructure services), namely from toll road tariff revenues.

Kata Kunci : Skema Kerja Sama, Dampak Risiko, Jalan Tol Trans Sumatera

  1. S2-2022-449708-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449708-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449708-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449708-title.pdf