Laporkan Masalah

ANALISIS RESEPSI PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG PERINTISAN WIRAUSAHA DALAM DRAMA KOREA START UP (2020)

PUTRI KARINA L, Lisa Lindawati, S.I.P., M.A.

2022 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Serupa dengan drama Korea yang kental dengan konflik kisah percintaan, Start Up juga menyuguhkan kisah pembelajaran bisnis yang dibalut dengan bumbu cinta segitiga di antara pemeran utamanya. Kali ini, kisah percintaan tersebut diletakkan pada cerita yang menonjolkan karir para pemerannya dalam memulai usaha rintisan alias start up. Drama Start Up mengangkat kisah anak muda yang telah mempunyai jiwa kewirausahaan sejak remaja. Latar belakang kemandirian karena yatim piatu dan broken home, menjadi pemicu kemauan tokoh-tokoh utama untuk mampu menjadi pribadi mandiri. Semangat inilah yang hendak ditularkan ke penonton drama Start Up. Anak muda berusaha dibangkitkan jiwa kewirausahaannya agar mampu menjadi perintis usaha yang diharapkan juga berimbas pada lingkungannya. Kewirausahaan bagi generasi muda menjadi penting sebab sebagai generasi penerus diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Penelitian ini bertujuan memahami pemaknaan audiens terhadap perintisan wirausaha yang ditampilkan dalam drama serial Korea berjudul Start Up. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis resepsi. Analisis resepsi khalayak atau audience memahami proses pembuatan makna yang dilakukan oleh audiens ketika mengkonsumsi tayangan sinema atau program film seri di televisi. Analisis resepsi memandang audiens sebagai producer of meaning yang aktif menciptakan makna, bukan hanya sebagai konsumen dari sisi media. Pemaknaan audiens diwujudkan dalam bentuk sikap yang menunjukkan penilaian, perasaan, serta tindakan terhadap suatu objek. Sikap merupakan hasil dari pemikiran dan sebuah pandangan. Sikap yang terbentuk dari audiens setelah menonton drama Start Up terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sikap kognisi, afeksi, dan konasi. Sikap kognisi yaitu sikap yang berkenaan dengan wawasan atau pemahaman terhadap objek, audiens memahami yang disampaikan dari drama Start Up. Sikap afeksi yaitu sikap yang berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi suatu objek, menyangkut aspek emosional. Sikap ini terwujud dalam bentuk rasa suka dan senang pada drama Start Up. Sikap konasi, yaitu sikap yang berkenaan dengan kecenderungan berbuat yang berhubungan dengan suatu objek dan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Pada sikap ini, audiens memaknai drama Start Up menjadi pemacu semangat untuk meningkatkan kualitas diri. Seperti keinginan untuk belajar tentang saham, kemauan akan merintis usaha dan membuka lapangan kerja, ataupun meningkatkan kualitas hubungan dengan keluarga. Kesimpulan yang diperoleh adalah audiens memaknai drama Start Up sebagai drama yang direkomendasi, selain alur ceritanya menarik, drama Start Up juga memberikan pembelajaran positif dalam merintis usaha.

Similar to Korean dramas that are thick with conflict romance stories, Start Up also presents a business learning story wrapped with a love triangle between the main cast. This time, the romance story is put on a story that highlights the career of the cast in starting a start up. Drama Start Up tells the story of young people who have had an entrepreneurial spirit since adolescence. The background of independence due to orphans and broken homes, becomes a trigger for the willingness of the main characters to be able to become independent individuals. This spirit is what will be transmitted to the audience of the drama Start Up. Young people are trying to raise their entrepreneurial spirit in order to be able to become business pioneers that are expected to also have an impact on their environment. Entrepreneurship for the younger generation becomes important because as the next generation is expected to be able to create jobs for themselves and others. This research aims to understand the audience's meaning of entrepreneurial pioneering featured in a Korean drama series titled Start Up. This research uses qualitative research with reception analysis methods. Audience reception analysis understands the process of making meaning carried out by the audience when consuming cinema shows or series film programs on television. Reception analysis views the audience as producers of meaning who actively create meaning, not just as consumers from the media side. The meaning of the audience is manifested in the form of attitudes that show judgment, feelings, and actions towards an object. Attitude is the result of thinking and a view. Attitudes formed from the audience after watching drama Start Up are divided into three types, namely attitudes of cognition, affection, and conation. Attitude cognition is an attitude that is related to insight or understanding of objects, the audience understands that conveyed from the drama Start Up. Affection is an attitude that is related to feelings in response to an object, regarding emotional aspects. This attitude is manifested in the form of likes and delights in the drama Start Up. Conation attitude, which is an attitude that is related to the tendency to act related to an object and behaves in accordance with the attitude owned by someone. In this attitude, the audience interprets the drama Start Up to be a driver of spirit to improve the quality of self. Such as the desire to learn about stocks, the willingness will pioneer a business and open jobs, or improve the quality of relationships with family. The conclusion obtained is that the audience interprets start up drama as a recommended drama, in addition to the interesting storyline, start up drama also provides positive learning in pioneering business.

Kata Kunci : Analisis resepsi, start up, pemaknaan audiens, kognisi, afeksi, konasi, kualitatif.

  1. S1-2016-399345-abstract.pdf  
  2. S1-2016-399345-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-399345-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-399345-title.pdf