Konsep Pendidikan Khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus Ditinjau dari Filsafat Pendidikan Esensialisme (Studi Kasus SD SLB-A Yaketunis Yogyakarta)
BIMO HARYO M Y, Dr. Rr. Siti Murtiningsih, M. Hum. ; Dr. Hastanti Widy Nugroho, M. Hum.
2022 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini menganalisis secara kritis konsep pendidikan khusus yang ada pada SD SLB-A Yaketunis Yogyakarta. SLB-A Yaketunis Yogyakarta merupakan salah satu sekolah khusus bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya tunanetra, yang mengusung nilai-nilai keislaman dan menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih lanjut penerapan konsep pendidikan luar biasa di SD SLB-A Yaketunis dalam kaitannya dengan pendidikan yang ideal. Piranti analisis yang digunakan yaitu filsafat pendidikan esensialisme. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bidang filsafat yang berupa penelitian pandangan filosofis di lapangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka dan wawancara langsung dengan narasumber di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakikat pendidikan bagi SLB-A Yaketunis yaitu sarana untuk mengangkat harkat dan martabat kaum tunanetra melalui pendidikan yang berupa pengajaran keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menjadi mandiri, sehingga, kaum tunanetra dapat berkontribusi di masyarakat. Hubungan pendidik dan peserta didik bersifat satu arah dan peserta didik belajar dengan mengikuti arahan yang diberikan oleh pendidik agar tidak sesuka hati saja saat belajar. Kedua hal ini sesuai dengan pandangan filsafat pendidikan esensialisme yang memandang pendidikan sebagai sarana pengajaran keterampilan dasar yang penting (esensial) bagi manusia dan penggunaan model pembelajaran yang bersifat satu arah sebagai model pembelajaran yang ideal. Kurangnya pendekatan terhadap kebudayaan dalam kegiatan belajar-mengajar jenjang SD di SLB-A Yaketunis menjadi masukan dari perspektif filsafat pendidikan esensialisme yang memandang bahwa pendidikan juga berperan sebagi sarana pewarisan nilai-nilai kebudayaan lokal.
This research critically analyzes the concept of special education in SD SLB-A Yaketunis Yogyakarta. SLB-A Yaketunis Yogyakarta is one of the special schools for people with disabilities, especially the blind, which carries Islamic values and applies a teacher-centered learning model. The purpose of this study is to find out more about the application of the concept of extraordinary education in SD SLB-A Yaketunis in relation to the ideal education. The analytical tool used is the philosophy of essentialism education. This research is a qualitative research in the field of philosophy in the form of research on philosophical views in the field. The research method used is literature study and direct interviews with resource persons in the field. The results of this research indicate that the nature of education for SLB-A Yaketunis is a means to raise the dignity of the blind through education in the form of teaching the basic skills needed to become independent, so that the blind can contribute to society. The relationship between educators and students is one-way and students learn by following the directions given by the educator so they don't want to be alone when learning. Both of these things are in accordance with the philosophical view of essentialism education which views education as a means of teaching basic skills that are important (essential) for humans and the use of a one-way learning model as an ideal learning model. The lack of an approach to culture in teaching and learning activities at primary school level at SLB-A Yaketunis is a suggestion from the perspective of essentialism education philosophy which views that education also plays a role as a means of inheriting local cultural values.
Kata Kunci : pendidikan, pendidikan luar biasa, filsafat pendidikan, esensialisme/ education, special education, educational philosophy, essentialism