ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA TOKO RITEL TRAVELOGUE SELAMA PANDEMI COVID 19
KEVIN JULIANO A, Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M, Ph.D.
2021 | Tesis | Magister ManajemenTerjadi masalah penanganan stok pada persediaan toko ritel Travelogue yang diakibatkan oleh tidak tentunya permintaan produk di masa pandemi. maka dibutuhkan pengendalian persediaan yang tepat dengan melakukan peramalan penjualan yang akurat untuk melaukan pemesanan produk. Pengelompokan kategori produk juga diperlukan untuk mencegah terjadinya kerugian yang bertitik pusat pada persediaan dan penjualan. Munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai ritel mengalami fenomena ketidakpastian dalam permintaan produk, sehingga terjadi penurunan penjualan sebesar 60% dan ketidakoptimalan dalam perencanaan persediaan. Seperti yang dialami toko ritel Travelogue yang mengalami kelebihan stok tetapi juga mengalami kekurangan stok untuk produk tertentu. Penelitian ini memakai metode analisis ABC untuk membagi produk Travelogue menjadi 3 kelas menurut prioritas persediaan barang dan penanganannya oleh Travelogue. Penelitian ini juga menggunakan metode Economic Order Quantity untuk mencari titik optimal pemesanan barang dalam 1 periode. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, metode ini memakai 4 variabel perhitungan yaitu kuantitas permintaan per tahun, biaya pesan per unit atau Setup Cost, biaya simpan atau Holding Cost, dan jumlah unit per pesanan. Selanjutnya metode terakhir yang digunakan adalah peramalan, dimana metode peramalan digunakan untuk memperkirakan permintaan yang akan datang pada periode selanjutnya dengan tingkat akurasi maksimal. Kesimpulan dari penelitian ini membandingkan data total biaya persediaan toko ritel Travelogue pada tahun 2020 dengan metode asumsi dan Economic Order Quantity. Menurut manajemen Travelogue, total biaya persediaan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp. 2.310.588.850. Untuk perhitungan biaya ini menggunakan biaya pemesanan, biaya penytimpanan, dan kuantitas permintaan yang sama tetapi dengan kuantitas pemesanan yang berbeda menurut asumsi manajemen Travelogue. Perbedaan total biaya persediaan dengan memakai metode asumsi dan EOQ adalah sebesar Rp 315.282.700 atau 15.80%. Travelogue juga akan mengetahui produk mana saja yang harus diprioritaskan untuk stok pengaman dan penanganan, dan dapat memprediksi permintaan yang akan datang pada periode selanjutnya.
Stock handling problem in Travelogue's retail store inventory caused by uncertain product demand during the pandemic, proper inventory control is needed by doing accurate sales forecasting for ordering products. Product category grouping is also necessary to prevent losses centered on inventory and sales. The emergence of the Covid-19 pandemic caused various retailers to experience the phenomenon of uncertainty in product demand, resulting in a 60% decline in sales and non-optimal inventory planning. As experienced by the Travelogue retail store, which experienced excess stock but also experienced a shortage of stock for certain products. This study uses the ABC analysis method to divide Travelogue products into 3 classes according to the priority of inventory and inventory handling by Travelogue. This study also uses the Economic Order Quantity method to find the optimal point of ordering goods in 1 period. To achieve the desired result, this method uses 4 calculation variables, namely the quantity of demand per year, the cost of ordering per unit or setup cost, holding cost, and the number of units per order. Furthermore, the last method used is forecasting, where the forecasting method is used to estimate future demand in the next period with maximum accuracy. The conclusion of this study compares the total cost of Travelogue's retail store inventory data in 2020 with the assumption method and Economic Order Quantity. According to Travelogue management, the total inventory cost in 2020 is Rp. 2,310,588.850. For this cost calculation, we use the same ordering cost, storage cost, and quantity demanded but with a different order quantity according to Travelogue management assumptions. The difference in total inventory costs using the assumption method and EOQ is Rp 315,282,700 or 15.80%. Travelogue will also know which products should be prioritized for safety stock and handling, and can predict future demand in the next period.
Kata Kunci : Retail store, overstock, understock, ABC analysis, Economic Order Quantity, Forecasting