Ritual and Intercultural Relation: A Study of Erau and Its Role on Ethnoreligious Relation in Kutai Kartanegara
AHMAD FAQIH, Dr. Muhammad Iqbal Ahnaf, M.A
2021 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYATesis ini berfokus untuk mengkaji pesan perdamaian yang terkandung dalam upacara Erau dan juga menggali nilai akulturasi antarbudaya yang terkandung dalam tradisi Erau adat Kutai. Tesis ini berangkat dari isu dinamika hubungan antaretnis yang seringkali mengalami ketegangan dan sikap primordialisme berlebihan yang disebabkan oleh polarisasi kelompok berdasarkan agama, budaya dan tradisi sehingga berdampak pada hubungan sosial dan kekerabatan antar suku. Kondisi ini tidak berlaku di Kutai Kartanegara dimana Kutai Kartanegara merupakan rumah bagi beberapa kelompok suku namun setiap mereka tetap dapat hidup berdampingan sesuai dengan adat istiadat mereka masing-masing. Dalam hal ini, Erau sebagai tradisi lokal masyarakat Kutai Kartanegara saat ini turut berperan penting dalam menjaga kelangsungan perdamaian dan hubungan antaretnis yang telah lama dibangun oleh para leluhur dan raja dalam catatan sejarah Kutai Kartanegara. Meskipun saat ini Erau telah mengalami perubahan dari segi pelaksanaan dan esensinya, namun secara nilai, upacara ini mengandung pesan perdamaian yang dihasilkan dari akulturasi kebudayaan melalui ritual-ritual di dalamnya. Sehingga Erau dapat dijadikan instrumen dalam menjaga kerukunan antar kelompok dan menciptakan keharmonisan dan kebhinekaan di Kutai Kartanegara. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan masa penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara baik secara offline maupun online akibat pandemi COVID-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Erau sebagai tradisi lokal masyarakat Kutai Kartanegara mampu menyampaikan pesan-pesan persatuan dan perdamaian melalui rangkaian ritualnya. Pesan tersebut berupa nilai solidaritas antar kelompok, toleransi antar umat beragama, nilai keadilan dan kesetaraan sosial bagi masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selain itu, Erau juga menunjukkan bukti akulturasi antarbudaya yang berhasil menyatukan kepercayaan lokal, Hindu, dan Islam. Hal ini terlihat dari simbol-simbol dan perlengkapan upacara yang terdapat dalam upacara adat Erau masyarakat Kutai.
This thesis focuses on examining the message of peace embedded on Erau ceremony and also explores the value of intercultural acculturation contained in the Erau Kutai tradition. This thesis departs from the issue of the dynamics of inter-ethnic relations which often experience tension and excessive primordialism caused by polarization of groups based on religion, culture and tradition that can affect on social relations and kinship between groups. This condition does not apply in Kutai Kartanegara where Kutai Kartanegara is home to several ethnic groups but each of them can still live side by side according to their respective customs. In this case, Erau as a local tradition of the Kutai Kartanegara community currently plays an important role in maintaining the continuity of peace and inter-ethnic relations that have long been built by the ancestors and kings in the historical record of Kutai Kartanegara. Although currently Erau has undergone changes in terms of implementation and essentials, but in value, this ceremony contains a message of peace resulting from cultural acculturation in its rituals so that it can become an instrument in maintaining harmony between groups and creating harmonious diversity in Kutai Kartanegara. This research was conducted for 2 months of field research period with offline and online observations and interviews due to the COVID-19 pandemic. The results of this research indicate that Erau as a local tradition of the Kutai Kartanegara community is able to convey messages of unity and peace through its series of rituals. The message is in the form of the value of solidarity between groups, tolerance between religions, the value of justice and social equality for people in the Kutai Kartanegara regency. In addition, Erau also shows evidence of intercultural acculturation that has succeeded in uniting local beliefs, Hinduism, and Islam. This can be seen from the symbols and ceremonial equipment contained in the traditional Erau ceremony of Kutai community.
Kata Kunci : Kata kunci: Akulturasi antarbudaya, Hubungan Antar Etnis, Tradisi Erau, Kutai Kartanegara