Laporkan Masalah

Adaptasi Pedagang Pasar Prambanan Pasca Revitalisasi Pasar Tradisional di Kabupaten Sleman dalam Mempertahankan Kelangsungan Usaha

DESTIKA PUTRI A, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si.

2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan ekonomi. Melalui aktivitas ekonomi yang berlangsung terjadi pula interaksi sosial yang dilakukan antara pedagang, pembeli dan pemasok barang dagangan serta pemerintah. Pasar Prambanan merupakan salah satu pasar tradisional di Kabupaten Sleman yang telah direvitalisasi. Revitalisasi dilakukan dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 silam dan pelebaran pasar karena semakin banyaknya pengunjung di Pasar Prambanan dari tahun ke tahun. Pemilihan lokasi penelitian di Pasar Prambanan karena merupakan pasar induk terbesar di Kabupaten Sleman dan terletak di perbatasan Kabupaten Klaten. Pasca revitalisasi pedagang menempati pasar baru dengan lingkungan yang baru dan aturan yang baru. Sehingga mereka harus melakukan adaptasi atau penyesuain di lingkungan baru untuk dapat mepertahankan eksistensinya. Untuk melihat hal itu, Penelitian ini menggunakan teori Merton yang menyebutkan terdapat 4 bentuk adaptasi yaitu komformitas, inovasi, ritualisme, dan retreatisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, wawancara langsung, dokumentasi dan studi kepustakaan untuk mencari berbagai reverensi. Unit analisis penelitian ini terdiri dari beberapa pedagang yang ada pada pengelompokan barang dagangan menurut jenisnya dimana informan utama adalah pedagang bumbu, buah, sembako, sayuran, empon-empon, ayam, pakaian, peralatan rumah tangga, dan aksesoris. Didukung dengan 2 informan pendukung yaitu wakil ketua APSI dan pengelola Pasar Prambanan. Hasil data pengamatan diproses dan dianalisis. Penarikan kesimpulan dilakukan setelah diperoleh data yang mencukupi dan menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adaptasi pedagang pasca revitalisasi pasar tradisonal di Pasar Prambanan yang telah merubah bentuk bangunan fisik pasar, memberikan berbagai dampak pada pedagang untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan baru agar dapat bertahan. Bentuk adaptasi atau strategi yang dilakukan oleh pedagang bervariasi yaitu, melalui peningkatan kerjasama dengan berbagai aktor, berinovasi dengan produk dagangan, ada pula yang tetap bertahan karena merasa sudah cukup dan ada pula yang memilih untuk berpindah dagangan bahkan berpindah keluar dari pasar. Setiap pedagang tidak hanya melakukan adaptasi kerjasama atau inovasi saja tetapi ada pula yang melakukan bentuk adaptasi kerjasama dan inovasi produk bersamaan untuk mempertahankan usahanya.

Traditional markets are places where sellers and buyers meet to carry out activities related to the economy. Through ongoing economic activities, social interactions are also carried out between traders, buyers and suppliers of merchandise and the government. Prambanan Market is one of the traditional markets in Sleman Regency which has been revitalized. The revitalization was carried out in the context of the rehabilitation and reconstruction program after the 2006 earthquake and market widening due to the increasing number of visitors at Prambanan Market from year to year. The research location was chosen at Prambanan Market because it is the largest wholesale market in Sleman Regency and is located on the border of Klaten Regency. After the revitalization, traders occupy a new market with a new environment and new rules. So they have to make adaptations or adjustments in the new environment to be able to maintain their existence. To see this, this study uses Merton's theory which states that there are 4 forms of adaptation, namely conformity, innovation, ritualism, and retreatism. This research uses qualitative method with descriptive research type. Data was collected using observation, direct interviews, documentation and literature study to find various references. The unit of analysis of this research consists of several traders who are grouping merchandise according to type where the main informants are traders of spices, fruit, basic necessities, vegetables, empon-empon, chicken, clothing, household appliances, and accessories. Supported by 2 supporting informants, namely the vice chairman of APSI and the manager of Prambanan Market. The results of the observation data were processed and analyzed. Conclusions are drawn after obtaining sufficient data and answering the research problem. The results of this study indicate that the adaptation of traders after the revitalization of the traditional market at Prambanan Market which has changed the shape of the physical market building, has various impacts on traders to adapt or adjust to the new environment in order to survive. The forms of adaptation or strategies carried out by traders vary, namely, through increasing cooperation with various actors, innovating with merchandise, some are staying because they feel they have had enough and some are choosing to switch merchandise and even move out of the market. Every trader does not only adapt cooperation or innovation, but there is also a form of adaptation of cooperation and product innovation together to maintain their business.

Kata Kunci : pasar tradisional, revitalisas pasar, adaptasi, inovasi

  1. S1-2021-409882-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409882-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409882-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409882-title.pdf