Kritik Sosial Terhadap Adiksi Media Sosial di Korea Selatan dalam Lirik Lagu 'Noir' (Nuareu): Kajian Semiotika dan Sosiologi Sastra
ADINDA MEIDIANI P, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREALirik lagu Noir (Nuareu) karya Lee Sunmi adalah lirik yang memuat permasalahan terkait perilaku pengguna adiktif media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis lirik lagu dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre (1978) dan teori sosiologi sastra Ian Watt (1964) guna memahami kritik sosial di dalam lirik lagu dan mengungkap fakta mengenai adiksi media sosial di Korea Selatan. Data utama diambil dari lirik lagu yang dirilis di tahun 2019 dan didukung data dari video wawancara dengan Lee Sunmi, serta video musik untuk mendukung validitas penelitian. Lirik lagu yang berkisah kegeraman tokoh utama terhadap keadaan masyarakat sekitarnya didapatkan dari pembacaan secara heuristik. Melalui pembacaan hermeneutik, ditemukan bahwa lirik lagu ini menggunakan kata-kata kiasan dalam penyampaian kritik sosial, yang intinya menyatakan bahwa adiksi terhadap media sosial adalah kegelapan di era informasi. Lirik lagu ini menggambarkan perjalanan tokoh Na 'Aku' yang awalnya merindukan kehidupan media sosial sampai menemukan kepuasan yang didapat dari dunia maya. Namun, pada akhirnya Na 'Aku' berhasil melepaskan diri dan menyayangkan orang-orang di sekitarnya yang secara sadar maupun tidak tetap melanjutkan siklus adiksi media sosial. Keterkaitan dengan media sosial dapat dilihat dari penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan indera penglihatan secara repetitif seperti 'seen' dan 'boda' yang menggambarkan sifat media sosial yang sangat grafis dan cenderung menampilkan visual-visual yang mencolok. Lewat analisis sosiologi sastra ditemukan keterkaitan antara adiksi media sosial dengan beberapa fakta di Korea Selatan yang melibatkan FOMO (Fear of Missing Out), perilaku mencari perhatian (attention-seeking behavior), kehidupan rekayasa (fake reality), adiksi terhadap konten (voyeurism), dan gangguan mental (mental disorder).
The lyrics of Lee Sunmi's song Noir (Nuareu) tell about the problems of the main character and her concern with the behavior of social media users. This research was conducted to analyze the lyrics of the song using Riffaterre's (1978) semiotics theory and Ian Watt's (1964) theory of sociology of literature in order to locate social criticism contained in the lyric and to uncover the facts about social media addiction in South Korea. The main data were derived from the song's lyrics released in 2019, with additional data taken from Lee Sunmi's interview videos, and the music video to validate the findings. Through heuristic reading, it is found that the lyrics express the main character's anger towards the condition of society around her. Through hermeneutic reading, it is found that the lyrics use figurative words in delivering the social criticism, which largely convey the notion that addiction to social media is a new form of darkness in the information age. All in all, the lyrics describe the journey of the main character Na 'I' who initially missed the social media life and then fell into the pleasure earned from social media, but in the end Na 'I' managed to break free and pitied the people around her who either consciously or not continued their cycle of being addicted to social media. The correlation to social media can be seen from repetitive use of words related to sight senses such as 'seen' and 'boda' which depicts the very graphic nature of social media that tend to display attractive visuals. Through sociology of literature theory, it is uncovered that the connection between social media addiction and facts in South Korea includes FOMO (Fear of Missing Out), attention-seeking behavior, fake reality, addiction to content (voyeurism), and mental disorder.
Kata Kunci : Lirik lagu, Noir, Semiotika, Sosiologi Sastra, Media Sosial, Era Informasi