Peran Pemuda dalam Digitalisasi Wisata: Studi tentang Perayaan Tradisi Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo
FINDYA ROSA, Sidiq Hari Madya, S.Sos, M.Sc.
2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIGrebeg suro adalah sebuah tradisi budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat di Kabupaten Ponorogo untuk menyambut datangnya bulan Suro. Tradisi ini digelar setiap tahunnya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi grebeg suro mengalami banyak perkembangan dari segi agenda dan pelaksanaannya. Hingga pada saat ini grebeg suro berkembang menjadi event budaya di Kabupaten Ponorogo yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat. Menariknya, mulai tahun 2016 grebeg suro sebagai event budaya mulai dikembangkan oleh para pemuda melalui media digital. Pengembangan ini berawal dari adanya kepedulian dan kesadaran para pemuda untuk mengembangkan grebeg suro dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan media pada saat ini. Hal tersebut juga sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mengembangkan parwisata daerah melalui media digital, dengan bantuan dari para pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi guna menjelaskan makna tradisi grebeg suro bagi pemuda dan melihat peran generasi muda dalam mengembangkan grebeg suro melalui media digital (digital tourism). Pemuda dalam penelitian ini akan dilihat berdasarkan perspektif generasi dalam studi kepemudaan yang meyakini bahwa setiap generasi akan selalu tekait dengan lokasi sosial dan konteks sosiohistorisnya masing-masing. Fenomena dalam penelitian ini menunjukkan bahwa globalisasi justru dapat membangkitkan grebeg suro sebagai identitas lokal masyarakat Ponorogo. Grebeg suro sebagai sebuah event tradisi budaya mengalami perkembangan, baik dalam level nasional maupun internasional. Dalam pengembangan grebeg suro melalui media digital, pemuda merupakan agensi yang tidak hanya memaknai grebeg suro sebagai sebuah tradisi, melainkan sebuah potensi budaya yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun, keterlibatan generasi muda di sini juga bisa jadi merupakan project dari digitalisasi culture.
Grebeg suro is a cultural tradition carried out by people in Ponorogo to celebrate the coming of the month of Suro (the first Muharram of the Islamic calendar). This tradition is held every year as a form of gratitude to God Almighty. Along with the time, the grebeg suro tradition has many improvements in its agenda and implementation. Until this time, grebeg suro develops into a cultural event in Ponorogo, which can be watched by the whole communities. Interestingly, from 2016 grebeg suro as a cultural event begins to be developed by youths through digital media. This development is started from the care and awareness of youths to develop grebeg suro by utilizing the current technological advancement and media. This is also in line with the desire of the government to develop local tourism through digital media with the help of youths. This study used a qualitative method with a phenomenological approach to explain the definition of grebeg suro tradition for the youths and see the role of the young generations in developing grebeg suro through digital media (digital tourism). The youths in this study were seen based on the perspective of a youth in the youth studies, which believes that every generation will always be associated with its respective social location and socio-historical context. Phenomena, in this study, shows that globalization actually can generate grebeg suro as the local identity of the Ponorogo community. Grebeg suro, as a cultural tradition event, has improvements both at the national or international level. In the development of grebeg suro through digital media, the youths are an agency that not only defines grebeg suro as a tradition but also as an interesting cultural potential to be developed further. However, the involvement of the youth generation in the implementation and development of grebeg suro can be a project of cultural digitalization.
Kata Kunci : Pemuda, Pemaknaan Tradisi, Grebeg Suro, Perspektif Generasi, Digital Tourism