Pendisiplinan Tubuh Melalui Rahim Tokoh Perempuan dan Bentuk Perlawanannya dalam Novel Uridu Rajulan Karya Nur Abdu al-Majid: Analisis Feminisme
RITA ANGGRAENI, Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
2021 | Tesis | MAGISTER SASTRAPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi struktur pendisiplinan tubuh melalui rahim tokoh perempuan dan upaya perlawanannya di dalam novel Uridu Rajulan. Teori yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah teori tubuh perempuan oleh Simone de Beauvoir dan teori pendisiplinan tubuh oleh Michel Foucault, kemudian dilengkapi dengan teori feminisme. Hasil dari penelitian ini adalah pendisiplinan tubuh melalui rahim Aminah diawali adanya wacana tentang kebahagiaan keluarga hanya akan tercapai dengan lahirnya anak laki-laki. Proses pendisiplinan tubuh Aminah dilakukan melalui sarana-sarana, pertama, pengawasan hierarki melalui panoptikon yang dilakukan keluarga Salim. Pengawasan ini menyebabkan Aminah menderita dan menyalahkan tubuhnya karena ia telah gagal untuk mewujudkan impian keluarga Salim. Panoptikon lain yaitu masyarakat. Sarana yang kedua yaitu normalisasi, Aminah mendapat hukuman dan terus mengalami eksploitasi sampai tubuhnya menjadi patuh. Sarana ketiga, yaitu pengujian (examen), diperoleh hasil bahwa tubuh melalui rahim Aminah dianggap tidak patuh dan harus diganti dengan rahim perempuan lain yang diharapkan bisa melahirkan anak laki-laki. Upaya perlawanan terhadap diskriminasi akibat pendisiplinan tersebut di antaranya, Aminah mengajukan gugatan cerai kepada Salim dan mengumumkannya di acara terkenal, sehingga membuat media heboh. Perlawanan Aminah terhadap ibu mertuanya, yaitu membeberkan perlakuan buruk Yaminah di acara terkenal dan membuatnya menggila. Adapun bentuk perlawanan Aminah terhadap masyarakat adalah Aminah ingin mengoreksi kesalahan yang telah dibuat oleh masyarakat di seluruh negara Arab dan Timur yang telah menganiaya para perempuan karena melahirkan anak perempuan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa langkah yang diambil Aminah justru mengukuhkan nilai-nilai patriarki yang selama ini membelenggunya. Meskipun demikian, perlawanan Aminah ini dapat membebaskan dirinya dan perempuan lain dari kesalahan yang selama ini membebani mereka.
This study aims to explore the disciplinary structure of the body through woman characters womb and her resistances in the novel Uridu Rajulan. The theory used is theory of the female body by Simone de Beauvoir and theory of body disciplinary by Michel Foucault, then complemented by the theory of feminism. The result of this study that the discipline of the body through Aminahs womb begins with a discourse about family happiness can only be formed with the birth of a son. The process of disciplining Aminahs womb was carried out through the means, first, hierarchical surveillance through panopticon by Salims family. This surveillance caused Aminah to suffer and blame her body for failing to fulfill the dream of the Salims family. Another panopticon is society. The second means is normalization, Aminah was punished and continued to exploitation until her body became obedient. The third means is testing (examen), the result was that Aminahs womb was considered disobedient and had to be replaced with another woman womb, which was expected to give birth to a son. Aminahs resistance to Salim is divorce him and announced it at a famous program causing to stir in the media. Her resistance to her mother-in-law is exposing Yaminahs bad treatment at a famous program and driving her crazy. Aminahs resistance to society is that Aminah wants to correct the mistakes that have been made by people in all Arab dan Eastern countries who have persecuted women for giving birth to girls. However, it cannot be denied that the steps taken by Aminah in fact reinforce the patriarchal values. Even so, her resistance can make Aminah dan another women to free from the mistakes that have been burdening them.
Kata Kunci : pendisiplinan tubuh, rahim, perempuan, wacana, kekuasaan, panoptikon, patriarki, perlawanan