Laporkan Masalah

JEJAK LANGKAH BUDAYA ASING DALAM BUDAYA LOKAL: REPRESENTASI PORTUGIS DALAM RITUAL SEMANA SANTA DI LARANTUKA

SAFERI YOHANA, Prof. Dr. Irwan Abdullah

2021 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Suatu kebudayaan tidak pernah dapat berdiri sendiri karena selalu dibentuk oleh budaya-budaya lain melalui difusi maupun evolusi kebudayaan. Pada masa penjajahan, pertemuan bangsa Indonesia dengan budaya asing memberi jejak pada suatu kebudayaan, meninggalkan tanda yang hadir melalui narasi dan simbol. Di Larantuka, perjumpaan budaya lokal dengan Portugis meninggalkan tradisi Semana Santa atau tradisi Paskah yang dalam narasi lisan dan dalam segala proses ritualnya masih menghadirkan corak Portugis sekalipun usianya telah mencapai 403 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kehadiran budaya Portugis difungsikan dalam kehidupan masyarakat Larantuka (bukti material); dan melakukan analisis tentang mengapa peninggalan Portugis dipelihara dan dipertahankan dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat Larantuka. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda-beda yakni pada bulan April 2019, dan pada bulan Maret, Juni dan Juli 2020, dengan menggunakan metode observasi partisipatoris, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi visual. Observasi partisipatoris dilakukan dengan hadir dan mengikuti perayaan Semana Santa selama satu minggu. Hasil observasi kemudian dilengkapi dengan melakukan wawancara pada limabelas informan yang menjadi pelaku tradisi, pihak gereja, pemuda dan masyarakat sekitar. Studi pustaka dan dokumentasi menjadi data pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritual Semana Santa ini berlangsung selama satu pekan dimulai dari hari Minggu Palma menuju Minggu Paskah. Namun pekan semana telah dimulai pada saat hari Rabu Abu dilaksanakan. Akulturasi budaya asing dengan budaya lokal antara orang Larantuka dan Portugis menyatu melahirkan identitas orang Larantuka. Melalui ritual tahunan ini identitas budaya dan ingatan bersama terus dikonstruksi. Ketaatan pada tradisi leluhur jugalah yang menjadikan usia tradisi Semana Santa terus bertambah, dan terus dilaksanakan. Budaya Portugis telah menjadi bagian dari budaya orang Larantuka. Tiga point penting dalam penelitian ini adalah pertama pada percampuran budaya yang kemudian diadaptasi dan dimaknai secara kultural oleh masyarakat Larantuka terkhusus pelaku tradisi sehingga tradisi Semana Santa menjadi gambaran sebagai �jalan tengah� pertemuan kedua budaya Larantuka dan Portugis. Kedua, setiap tahun tradisi ini tidak pernah absen dilakukan masyarakat Larantuka dan dihadiri oleh banyak peziarah, dengan demikian melalui pelaksanaan tahunan tersebut, narasi mengenai Portugis akan terus diperbaharui dalam memori kolektif masyarakat. Ketiga tradisi Semana Santa tidak lepas dari campur tangan para pelaku tradisi. Kepatuhan inilah yang kemudian menjadi salah satu bentuk pertahanan keberlangsungan tradisi guna mewarisi nilai-nilai yang menjadi pesan tinggal para leluhur. Kata Kunci: Jejak Portugis, Budaya Lokal, Semana Santa, Larantuka, Flores Timur

Culture can never stand alone because it is always shaped by other cultures through diffusion or cultural evolution. During the colonial period, the meeting of the Indonesian nation with culture gave an imprint on the culture, leaving a mark that was present through narratives and symbols. In Larantuka, local cultural encounters with the Portuguese left the Santa Claus tradition or the Easter tradition which in the oral narrative and in all ritual processes still presents a Portuguese style even though it is 403 years old. This research was conducted to see how the presence of Portuguese culture functioned in the life of the Larantuka people (material evidence) and analyzing why the Portuguese heritage is preserved and maintained in various activities of the life of the Larantuka people. Data collection was carried out in different periods of time, namely in April 2019, and in March, June, and July 2020, using participatory observation methods, interviews, literature study, and visual documentation. Participator observations were carried out by attending and paying attention to Semana Santa for one week. The results of the observations were then complemented by interviews with fifteen informants who were traditional actors, the church, youth, and the surrounding community. Literature and documentation studies are supporting data in this study. The results of this study indicate that the Semana Santa ritual lasts for one week starting from Palm Sunday to Easter Sunday. However, semana week has started on Ash Wednesday. The acculturation of foreign culture with local culture between the Larantuka and Portuguese people blends together to give birth to the Larantuka identity. Through annual rituals, cultural identities and shared memories continue to be constructed. It is also adherence to the ancestral traditions that is the age of the Santa tradition and continues to be carried out. Portuguese culture has become part of the culture of the Larantuka people. Three important points in this research are the first to concern the cultural mixture which is then adapted and interpreted by the Larantuka community, especially traditional actors so that it becomes a 'middle way' of meeting the two Larantuka and Portuguese cultures. Second, this year of tradition was never absent by the Larantuka community and was attended by many pilgrims, thus through the annual implementation, the narrative about Portuguese would continue to be made in the collective memory of the community. The three Semana Santa traditions cannot be separated from the interference of traditional practitioners. It is this obedience that then becomes a form of defense for the continuity of the tradition in order to inherit the values that are the message of living for the ancestors. Keywords: Traces of Portuguese, Local Culture, Semana Santa, Larantuka, East Flores

Kata Kunci : Jejak Portugis, Budaya Lokal, Semana Santa, Larantuka, Flores Timur

  1. S2-2021-434395-abstract.pdf  
  2. S2-2021-434395-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-434395-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-434395-title.pdf