REPRESENTASI KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN MENURUT AGAMA BUDDHA DALAM FILM ALONG WITH THE GODS: THE TWO WORLDS: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

GEANNI TITYAN PERMATA BULAN, HWANG WHO YOUNG, M.A.

2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Penelitian ini membahas representasi kehidupan setelah kematian menurut agama Buddha dalam film Along with the Gods: The Two Worlds yang disutradarai oleh Kim Yong-hwa dan ditayangkan pada 2017. Tujuan penelitian ini adalah mengemukakan konsep kehidupan setelah kematian menurut agama Buddha di Korea Selatan dan mengungkapkan gambaran kehidupan setelah kematian dalam film Along with the Gods: The Two Worlds. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra Wellek dan Warren (1990) mengenai sosiologi pengarang dan sosiologi karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa kehidupan setelah kematian dalam film Along with the Gods: The Two Worlds mencerminkan konsep dari ajaran agama Buddha di Korea Selatan. Film ini menceritakan neraka sebagai tempat pengadilan arwah sebelum direinkarnasi. Dalam film ini, Neraka Pembunuhan (sarinjiok) dan Neraka Kekerasan (pongnyeokjiok) merepresentasikan Neraka Samjiva (deunghwaljiok) yang menghukum pembunuh dan menyakiti makhluk hidup. Neraka Kemalasan (nathaejiok) merepresentasikan Neraka Tapana (yeomyeoljiok) yang menghukum pemalas. Neraka Kebohongan (geojitjiok) merepresentasikan Neraka Maharoruva (daegyujiok) yang menghukum pembohong. Neraka Kejahatan di antara Orang Tua dan Anak (cheollyunjiok) merepresentasikan Neraka Avici (muganjiok/abijiok) yang menghukum orang yang melakukan kejahatan terhadap orang tua. Selain itu, dalam agama Buddha terdapat sepuluh raja yang mengadili arwah dalam kurun waktu tertentu, sedangkan dalam film hanya ditampilkan tujuh raja yang memimpin masing-masing neraka. Film ini mencerminkan sosiologi pengarang, dalam hal ini penulis naskah dan sutradara film, Kim Yong-hwa terinspirasi oleh ajaran agama Buddha mengenai kehidupan setelah kematian dan nilai-nilai dalam agama Buddha dari kehidupan sosialnya sebagai masyarakat Korea, dan menuangkannya ke dalam film itu. Melalui film ini, Kim Yong-hwa berpesan agar manusia senantiasa berbuat baik agar terlahir kembali dalam wujud baik.

This research discusses the afterlife based on Buddhism as portrayed in Along with the Gods: The Two Worlds movie directed by Kim Yong-hwa and released in 2017. The purposes of this research are to present the concept of the afterlife according to Korean Buddhism and to reveal the representation of the afterlife in the movie. The theories used in this research are the sociological approach to literature from Wellek and Warren (1990) about authors sociology and literary works sociology. This research is conducted by employing the descriptive-qualitative analysis method. The analysis result shows that the afterlife in the movie reflects the concepts of Korean Buddhist teachings. This film tells the hell as a place of trial for spirits before being reincarnated. This film portrays that the Killing Hell (sarinjiok) and Violent Hell (pongnyeokjiok) represent the Samjiva Hell (deunghwaljiok) which punishes murderers and people who harm living beings. Laziness Hell (nathaejiok) represents the Tapana Hell (yeomyeoljiok) which punishes the lazy. Lies Hell (geojitjiok) represents the Maharoruva Hell (daegyujiok) that punishes liars. Filial Piety Hell (cheollyunjiok) represents Avici Hell (muganjiok/abijiok) which punishes people who commit crimes against parents. Furthermore, in Buddhism, there are ten kings of hells that prosecute the spirits in the prescribed period, while in the movie only the seven kings are shown leading each hell. This movie reflects the authors sociological background in the sense that Kim Yong-hwa as a script writer and director is inspired by Buddhists teachings on the afterlife and by Buddhists values from his social lives as a Korean and represents them through his movie. Through this movie, Kim Yong-hwa delivers a message to people to do good deeds in order to be reborn in a good form.

Kata Kunci : agama Buddha, Along with the Gods, kehidupan setelah kematian, neraka/ Buddhism, Along with the Gods, afterlife, hell