Laporkan Masalah

Imajinasi Tentang Belis: Proyeksi Para Mahasiswa Sumba Barat di Yogyakarta

FIKRA AHNAF D, Prof. Dr. P. M. Laksono, M.A.

2020 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Generasi muda merupakan generasi yang akan menentukan masa depan Sumba berikutnya. Bagus atau tidaknya masa depan Sumba tergantung pada generasi mudanya. Satu hal yang mungkin akan dilalui oleh generasi muda Sumba adalah pernikahan, di mana hubungan perkawinan (connobium) di Sumba merupakan aset penting untuk meneruskan keberlangsungan hidup bersama. Salah satu proses yang harus dilalui jika ingin melakukan pernikahan di Sumba adalah pertukaran belis. Banyaknya jumlah hewan ternak yang diminta sebagai belis terkadang jadi masalah yang sangat berarti. Banyak anak laki-laki yang menunda pernikahan karena belum mampu membayarkan belis bagi wanita yang dicintainya. Skripsi ini berusaha mengandaikan masa depan Sumba melalui mimpi-mimpi, bayangan, atau imajinasi mahasiswa Sumba Barat di Yogyakarta; di mana mereka membayangkan faktor yang menentukan masa depan Sumba adalah pernikahan, belis dan anak mudanya. Apa yang menghubungkan mahasiswa Sumba Barat di Yogyakarta dengan Sumba dan belis adalah identitas. Mereka bisa membayangkan belis karena memiliki identitas Sumba. Identitas itulah yang dalam konteks ini dijelaskan melalui mimpi-mimpi, bayangan, atau imajinasi yang tentu saja bersifat tidak stabil. Apakah ketika mereka berada di perantauan, di Yogyakarta, mereka memiliki pandangan yang sama terhadap belis. Singkatnya, skripsi ini mencoba menelusuri mimpi-mimpi, bayangan, atau imajinasi subjektif mahasiswa Sumba Barat di Yogyakarta tentang pertukaran belis. Skripsi ini juga mencoba mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi akibat hadirnya mimpi-mimpi, bayangan, atau imajinasi mahasiswa Sumba Barat di Yogyakarta tentang belis. Sebab, implikasi khayalan itulah yang nantinya akan berguna untuk membangun kehidupan bersama.

The young generation is the generation that will determine the future of Sumba. Whether or not Sumba's future depends on its young generation. One thing that might be passed by the younger generation of Sumba is marriage, where marital relations or consortium in Sumba is an important asset to continue survival together. One process that must be gone through if you want to have a wedding on Sumba is the exchange of belis. The large number of farm animals requested as belis sometimes becomes a very significant problem. Many boys postpone marriage because they have not been able to pay the belis for the woman he loves. This graduating paper seeks to assume the future of Sumba through dreams, shadows, or imaginations of West Sumba students in Yogyakarta; where they imagine the factors that determine the future of Sumba are marriage, belis and young generation. What connects West Sumba students in Yogyakarta with Sumba and belis is identity. They can imagine the belis because they have a Sumba identity. That identity is what is explained in this context through dreams, shadows, or imaginations which are of course unstable. When they were overseas, in Yogyakarta, they had the same view of the belis. In short, this graduating paper tries to trace dreams, shadows, or subjective imaginations of West Sumba students in Yogyakarta about the exchange of belis. This graduating paper also tries to explore the possibilities that occur due to the presence of dreams, shadows, or imaginations of West Sumba students in Yogyakata about belis. Because, the imaginary implications that will later be useful to build a life together.

Kata Kunci : mahasiswa Sumba Barat, belis, identitas, mimpi-mimpi, implikasi

  1. S1-2020-394688-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394688-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394688-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-394688-title.pdf