Laporkan Masalah

Strategi Ekspansi Pasar Kredti Oleh PT Bank Bukopin,Tbk

ANDRIO SUTRIAWAN, Suyanto,S.E.,MBA., Ph.D

2020 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Non performing loan atau biasa disebut NPL ini merupakan kredit bermasalah yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja bank. Ini artinya NPL merupakan indiakasi adanya masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka akan berdampak bahaya pada bank. Dan sepanjang 2018 Bank Bukopin Tbk telah berhasil menurunkan NPL tersebut sebesar 1.62% dari 6.375 menjadi 4.75% artinya kinerja bank yang baik diperlihat oleh PT Bank Bukopin,Tbk. Melihat prestasi kinerja keuangan perbankan tersebut KB Kookmin Bank tertarik untuk melakukan pembelian saham PT Bank Bukopin,Tbk yang berada di Indonesia. Atas dasar hal tersebutlah PT Bank Bukopin,Tbk menjadi tertantang untuk melakukan strategi bisnis baru atau melakukan ekspansi ke Negara lain. Startegi pengembangan produk baru yang terlihat pada bulan Januari 2018 PT Bank Bukopin,Tbk melalui BNV Labs bekerja sama dengan 3 startup digital yaitu Triplogic Startup yang bergerak di bidang travel dan logistic, Karapan yang bergerak di bidang e-commerce peternakan modern berbasis web dan android, serta Eragano, yaitu Startup yang berfokus pada pengembangan area pertanian. Namun dengan adanya BOPO sebesar 98,41% PT Bank Bukopin,Tbk dirasa perlu melakukan efesiensi dalam melakukan ekspansi pasar kredit kedepannya untuk memaksimalkan dana atau modal yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas laba. Dan dalam melakukan ekspansi kredit PT Bank Bukopin,Tbk membutuhkan tambahan pendanaan atau modal untuk memenuhi kekurangan modal (CAR), maka strategi yang dapat diambil dalam rangka penambahan dana untuk melakukan ekspansi bisnis di PT Bank Bukopin,Tbk yaitu dapat melakukannya dengan right issue yang akan dilakukan oleh pemegang saham internal. Guna meningkatkan efesiensi dalam melakukan ekspansi pasar kredit, Divisi bisnis yang ada pada saat ini harus memiliki fokus pada kredit yang ber-ATMR rendah serta memperkuat divisi konsumer untuk mendapat kredit yang ber-ATMR rendah guna meningkatkan efesiensi penggunaan modal yang ada.

Non performing loan atau biasa disebut NPL ini merupakan kredit bermasalah yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja bank. Ini artinya NPL merupakan indiakasi adanya masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka akan berdampak bahaya pada bank. Dan sepanjang 2018 Bank Bukopin Tbk telah berhasil menurunkan NPL tersebut sebesar 1.62% dari 6.375 menjadi 4.75% artinya kinerja bank yang baik diperlihat oleh PT Bank Bukopin,Tbk. Melihat prestasi kinerja keuangan perbankan tersebut KB Kookmin Bank tertarik untuk melakukan pembelian saham PT Bank Bukopin,Tbk yang berada di Indonesia. Atas dasar hal tersebutlah PT Bank Bukopin,Tbk menjadi tertantang untuk melakukan strategi bisnis baru atau melakukan ekspansi ke Negara lain. Startegi pengembangan produk baru yang terlihat pada bulan Januari 2018 PT Bank Bukopin,Tbk melalui BNV Labs bekerja sama dengan 3 startup digital yaitu Triplogic Startup yang bergerak di bidang travel dan logistic, Karapan yang bergerak di bidang e-commerce peternakan modern berbasis web dan android, serta Eragano, yaitu Startup yang berfokus pada pengembangan area pertanian. Namun dengan adanya BOPO sebesar 98,41% PT Bank Bukopin,Tbk dirasa perlu melakukan efesiensi dalam melakukan ekspansi pasar kredit kedepannya untuk memaksimalkan dana atau modal yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas laba. Dan dalam melakukan ekspansi kredit PT Bank Bukopin,Tbk membutuhkan tambahan pendanaan atau modal untuk memenuhi kekurangan modal (CAR), maka strategi yang dapat diambil dalam rangka penambahan dana untuk melakukan ekspansi bisnis di PT Bank Bukopin,Tbk yaitu dapat melakukannya dengan right issue yang akan dilakukan oleh pemegang saham internal. Guna meningkatkan efesiensi dalam melakukan ekspansi pasar kredit, Divisi bisnis yang ada pada saat ini harus memiliki fokus pada kredit yang ber-ATMR rendah serta memperkuat divisi konsumer untuk mendapat kredit yang ber-ATMR rendah guna meningkatkan efesiensi penggunaan modal yang ada.

Kata Kunci : BOPO, CAR, Efesiensi, Kredit, Right Issue

  1. S2-2020-417373-abstract.pdf  
  2. S2-2020-417373-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-417373-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-417373-title.pdf