Laporkan Masalah

The Effect of Financial Compensation for Farmland Acquisition on Household Welfare: Evidence from Yogyakarta International Airport (YIA) Development

YUDHA PURBAWA, Associate Prof. Daisaku Goto

2020 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Pembebasan tanah merupakan sebuah masalah utama dalam kebijakan pembangunan, dan ganti rugi atas pembebasan tanah menjadi perdebatan karena sering dinilai tidak memadai. Ganti rugi yang memadai merupakan kunci penting dalam proses ganti rugi yang adil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak ganti rugi finansial atas tanah pertanian untuk pembangunan bandara baru terhadap kesejahteraan rumah tangga. Penelitian ini mengangkat kasus pembebasan tanah untuk pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) karena kasus ini sangat relevan dengan tema penelitian. Model Kuasi-Eksperimen digunakan untuk menganalisis dampak ganti rugi atas tanah pertanian untuk pembangunan bandara baru terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam penelitian ini. Rumah tangga yang memperoleh uang ganti rugi karena tanah pertaniannya terkena lokasi bandara didefinisikan sebagai kelompok perlakuan. Variabel bebas yang digunakan adalah total pendapatan dan pengeluaran tahunan rumah tangga. Survei dengan kuesioner dilakukan terhadap 452 rumah tangga, terdiri dari 207 rumah tangga sebagai kelompok perlakuan dan 245 rumah tangga sebagai kontrol. Secara rata-rata, ganti rugi tersebut meningkatkan total pendapatan tahunan rumah tangga sebanyak 32,06% terutama pendapatan yang bersumber dari wiraswasta dan kegiatan pertanian. Pengaruh ganti rugi ini juga meningkatkan total pengeluaran tahunan mereka sebesar sebanyak 26,55% terutama pengeluaran untuk makanan, energi (LPG dan BBM), kendaraan, internet, telepon, keagamaan, hubungan sosial, dan asuransi. Peneliti ini menyimpulkan bahwa ganti rugi atas tanah pertanian untuk tujuan pembangunan industri tersier khususnya bandara baru, berdampak positif pada total pendapatan dan pengeluaran tahunan rumah tangga.

Land acquisition is a major issue in development policy, and compensation is often debated as being inadequate; meanwhile, adequate compensation is the key element of fair compensation. the objective of this study is to examine the impact of financial compensation for farmland acquisition for new airport development on household welfare. This study utilizes land acquisition for the new Yogyakarta International Airport (YIA) because this area provides a reasonable case to be evaluated. A quasi-experimental design was used to draw a causal relationship in this study. In the context of this study, the treatment assignment source was based on the location of the farmland. Treatment assignment was defined as obtaining financial compensation for having farmland taken by the government, and the outcome variables were households’ total annual income and expenditures. A household questionnaire survey was conducted with 452 households, consisting of 207 households in the treatment group and 245 households in the control group. On average, the financial compensation of farmland acquisition for the new airport development increases a household’s total annual income by as much as 32.06%, especially the income that is generated from self-business and farmland activity, and it also increases their total annual expenditures by as much as 26.55%, especially those related to food, energy (LPG and fuel), vehicles, internet, phone, religion, social relationships, and insurance. This study highlights that financial compensation for farmland acquisition for tertiary industry, specifically new airport development, has a positive impact on both the total annual income and the total annual expenditures.

Kata Kunci : Financial Compensation, Farmland Acquisition, Households Welfare

  1. S2-2020-432563-abstract.pdf  
  2. S2-2020-432563-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-432563-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-432563-title.pdf