Pengaruh Formasi Dan Jarak Terhadap Choral Sound Dan Efikasi Diri Penyanyi Pada Paduan Suara Mahasiswa ISI Yogyakarta

ANDRE MARCEL TOISUTA, Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A. ; Dr. Royke B. Koapaha, M.Sn.

2020 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Banyak pelatih paduan suara percaya bahwa formasi dan jarak memengaruhi choral sound. Kenyataannya, hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa formasi dan jarak tidak secara signifikan memengaruhi choral sound. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa jarak memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap choral sound sementara formasi hanya sedikit pengaruhnya. Formasi dan jarak dalam paduan suara memengaruhi tidak hanya apa yang didengar penonton, tetapi juga apa yang dilihat dan dirasakan oleh penyanyi. Kenyamanan dalam bernyanyi dipercaya merupakan faktor penting dalam menunjang efikasi diri seseorang. Perbedaan hasil penelitian dari beberapa studi di atas menurut penulis dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya sample, fokus penelitian, dan metodologi. Metode Eksperimen kuasi, the one group posttest only disigne, digunakan untuk menjawab pertanyaan pertama dalam penelitian ini yaitu, pengaruh formasi dan jarak terhadap choral sound. Metode kualitatif penulis gunakan untuk menjawab pertanyaan kedua dalam penelitian ini yakni pengaruh formasi dan jarak terhadap efikasi diri penyanyi. Hasil dari penelitian ini adalah formasi berdasarkan jenis suara dinilai lebih baik daripada formasi campuran dalam pembentukan choral sound terutama dalam aspek intonasi. Jarak renggang juga bisa membuat intonasi menjadi lebih terjaga. Selain itu, Saling mendengar antar penyanyi dalam paduan suara, menjadi hal yang sangat penting. Formasi campuran sangat tidak disarankan karena mempengaruhi kepercayaan diri penyanyi dalam hal intonasi, tempo, dan pengaturan volume suara. Maka dapat disimpulkan, Formasi dan jarak memiliki pengaruh terhadap pembentukan choral sound dan efikasi diri penyanyi.

So many choral coaches believe that formation and choir spacing affect the choral sound. The fact is that the result of some research show that formation and choir spacing are insignificantly affecting the choral sound. The other research also revealing that choir spacing has an enormous effect on the choral sound, while the influence of formation was just small. The formation and choir spacing establishment in the choir are affecting not only what is heard by the audience but also what is seen and felt by the singer. The comfort in singing is believed as an important factor to support self-efficacy. According to the researcher the different results from some studies above are affected by many things, as in sample, research focus, and methodology. The quasi experimental method, the one group posttest only design, was used to answer the first question in this study, namely, the effect of formation and choir spacing on choral sound. The researcher uses the qualitative method to answer the second question, which is the influence of formation and choir spacing on the singer's efficacy. The result shows that voice-based formation is seen as better than mixed formation in the term of choral sound, especially in the intonation aspect. The distance also can make the intonation to be more stable. Listening to each other between singers in the choir became an important thing. The mixed formation is not highly recommended to affect the singer's confidence in terms of intonation, tempo, and the setting of volume. All in all, formation and choir spacing influence the forming of the choral sound and the singer's efficacy.

Kata Kunci : Choral Sound, Efikasi Diri, Self-efficacy, Formasi, Formation, Jarak, Choir Spacing.